Liputan6.com, Tangerang - Kapten Hasanudin merupakan pilot pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN yang hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua pada Minggu 16 Agustus 2015 sekitar pukul 15.00 WIT. Pihak Trigana Air memastikan, sang kapten memiliki jam terbang yang cukup tinggi.
Pantauan di lokasi, Selasa (18/8/2015), kediaman Kapten Hasanudin di Kampung Bitung RT 02/05, Desa Kadu Jaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, ramai dikunjungi kerabat.
Namun, pihak keluarga enggan berkomentar apapun tentang kejadian tersebut. Tidak ada tenda terpasang di halaman rumah bertingkat 2 itu. Hanya keluarga dan para tetangga yang berdatangan silih berganti.
Menurut salah seorang anggota keluarga, saat ini keluarga masih dalam kondisi shock. "Mohon maaf, kami masih belum tahu keadaan pastinya dan ibu saya juga masih sedih, jadi kita belum bicara apa-apa," tutur salah seorang pria yang enggan menyebutkan namanya itu.
Pesawat dengan nomor penerbangan IL 267 ditemukan di Distrik Okbape, sekitar 15 mil dari Bandara Oksibil, di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Kepala SAR Jayapura Ludianto, mengatakan, tim evakuasi terus melakukan pencarian di lokasi. Sebelum pesawat dinyatakan hilang, bandara setempat telah mengumumkan bahwa pesawat Trigana akan mendarat.
"9 menit sebelum lost contact, petugas bandara telah menyatakan bahwa pesawat itu akan mendarat. Kami terus menyisir lokasi jatuhnya pesawat tersebut yang dimaksud oleh warga sekitar 13 mil dari Bandara Oksibil," kata Ludianto di Jayapura. (Mvi/Mut)
Kediaman Kapten Pilot Pesawat Trigana Ramai Dikunjungi Kerabat
Menurut salah seorang anggota keluarga, saat ini istri pilot Trigana Air masih dalam kondisi shock.
Advertisement