Sukses

54 Jenazah Penumpang Trigana Air Ditemukan, Ini Cara Evakuasinya

"Nantinya setelah identifikasi, jenazah akan dikembalikan ke keluarga korban. Dalam pencarian ini, tim SAR belum menemukan kotak hitam."

Liputan6.com, Jayapura - Tim SAR gabungan menemukan 54 jenazah penumpang pesawat Trigana Air yang jatuh di Pegunungan Bintang, Papua. Penemuan seluruh penumpang ini sekitar pukul 12.44 WIT.

Kepala Basarnas Marsekal Madya FHD Soelistyo mengatakan, seluruh kondisi jenazah tidak utuh tetapi masih bisa diidentifikasi.

"Kesimpulannya, penumpang dan kru sudah bisa ditemukan dan sekarang tinggal proses evakuasi dari lokasi kejadian ke Oksibil atau Jayapura, tergantung pada penerbangan," kata Soelistyo dalam jumpa pers Jayapura, Selasa (18/8/2015).

Tim SAR memutuskan, seluruh jenazah saat ini dibawa ke Jayapura untuk keperluan identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara.

"Nantinya setelah identifikasi, jenazah akan dikembalikan ke keluarga korban. Dalam pencarian ini, tim SAR belum menemukan kotak hitam," ujar dia.

Soelistyo menjelaskan, ada 3 alternatif yang sempat dipikirkan dalam proses evakuasi jenazah dari lokasi kejadian jatuhnya pesawat. Pertama, jenazah dibawa dengan jaring lalu ditarik ke helikopter untuk selanjutnya dievakuasi ke Jayapura, atau alternatif kedua, tim SAR membuat helipad untuk pendaratan helikopter dan alternatif ketiga adalah jalan darat.

"Alternatif yang akan kita gunakan adalah dengan menggunakan jaring dan jenazah itu diangkat ke atas helikopter, selanjutnya dibawa ke Jayapura untuk proses evakuasi. Kalau menggunakan jalan darat tidak mungkin karena lama dan kalau dengan helipad juga tidak bisa," ucap Soelistyo.

Sejumlah kerabat memeriksa manifes penerbangan yang dirilis di luar bandara Jayapura, Senin (17/8/2015). Pesawat Trigana Air yang membawa 54 penumpang tersebut  dinyatakan hilang usai lepas landas dari Jayapura. (AFP PHOTO / INDRAYADI THAMRIN)

Sementara untuk lemari pendingin yang diperlukan untuk menyimpan jenazah akan disiapkan oleh Pemprov Papua.

Sekda Papua Heri Dosinaen mengatakan, pihaknya menyiapkan 3 lemari pendingin besar yang diperlukan untuk penyimpanan jenazah sebelum dilakukan identifikasi.

"1 Lemari pendingin kami sewa di Oksibil dan 1 di Jayapura," ujar Heri.

Pesawat Trigana Air jenis ATR 42 jatuh di Kamp 3 Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Pesawat dengan nomor registrasi PK-YRN dan rute penerbangan Jayapura (Sentani)-Oksibil tersebut hilang kontak pada Minggu 16 Agustus sekitar pukul 14.55 WIB.

Pesawat membawa 49 penumpang terdiri dari 44 orang dewasa, 2 anak, dan 3 bayi. Burung besi itu diawaki pilot Capt Hasanudin, FO Ariadin, pramugari Ika N dan Dita Amelia, serta teknisi Mario. Total 54 orang. (Mvi/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.