Liputan6.com, Jakarta - Baru bertugas, Menko Kemaritiman Rizal Ramli langsung memprotes kebijakan Pemerintah Jokowi. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Suharso Monoarfa pun mengkritik Rizal.
Menanggapi kritik tersebut, Rizal mengaku tidak mau ambil pusing. Ia menilai apa yang dilakukannya bukanlah suatu kesalahan fatal yang harus diributkan.
"Tanya saja lah itu (sama Suharso). Gitu saja ribet. Apa pun yang perlu diperbaiki ya kita perbaiki," ujar Rizal di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Lalu, apakah kedatangan Rizal ke Istana terkait kritik yang ia lontarkan ke beberapa menteri Kabinet Kerja? Rizal langsung membantahnya. "Saya lagi nunggu nih (dipanggil Presiden Jokowi), tapi bukan itu (tentang protes terhadap menteri)," ucap dia.
Rizal pun meminta Suharso untuk tidak terlalu mempermasalahkan pernyataannya. Dia mengatakan, yang terpenting saat ini dia berusaha terus bekerja dan menjalankan tugasnya sebagai Menko Kemaritiman. "Nggak ada masalah, gitu saja ribet. Yang penting usahanya," kata Rizal.
Anggota Wantimpres Suharso Monoarfa, sebelumnya mengkritik sikap Rizal Ramli yang memprotes kebijakan beberapa menteri Kabinet Kerja.
"Presiden pasti sudah menegur mereka. Yang saya tahu, Presiden mengatakan mereka-mereka itu kalau mau bicara, bicarakan di dalam. Saya juga setuju dengan Presiden, dan saya kira itu tidak benar," ujar Suharso usai mengikuti upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Kepresidenan Senin kemarin.
Menurut Suharso, sangat tidak elok bila sesama pembantu Presiden saling melempar kritik dan itu dipertontonkan ke publik. Hal tersebut, menurut dia, justru akan menghilangkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan merusak citra Presiden sebagai kepala negara.
"Kalau mau kritis terhadap subordinatnya boleh-boleh saja, tetapi kalau dia kritis terhadap pemerintah, wong dia ada di dalam pemerintah gimana?" ucap Suharso.
Rizal menjadi perhatian setelah dia mempertanyakan rencana Garuda membeli pesawat Airbus untuk rute ke Eropa dengan cara pinjaman. Pernyataan Rizal ini langsung direspon keras oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Rini balik mempertanyakan posisi dan wewenang Rizal berbicara soal Garuda yang notabene di bawa Menteri BUMN dan Menko Perekonomian.
Tak hanya itu, Rizal Ramli pun menyatakan target pemerintah membangun proyek kelistrikan 35 ribu megawatt (MW) terlalu besar. Maka dari itu, pemerintah akan melakukan evaluasi atas target tersebut. (Sun/Mut)
Advertisement