Liputan6.com, Jakarta - Warga Kampung Pulo, Jakarta Timur terus memberikan perlawanan terhadap petugas yang mengeksekusi rumah mereka untuk relokasi normalisasi Kali Ciliwung. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian dikabarkan akan datang ke lokasi untuk melihat langsung proses penertiban ini.
Tapi berbeda dengan sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Dia tidak berniat menemui warga di lokasi, karena warga sudah sulit diajak bernegosiasi.
"Kita ke sana mau ngapain?" ucap Ahok di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (20/8/2015).
Menurut Ahok, selama ini beberapa kali negosiasi secara persuasif telah dilakukan agar gesekan tidak terjadi, antara petugas dan warga. Tapi, upaya itu gagal karena warga tetap meminta ganti rugi.
"Apa lagi yang mau dinegosiasikan? Kita sudah negosiasi," tanya mantan Bupati Belitung Timur itu.
Warga Kampung Pulo, Jakarta Timur yang terkenal menjadi langganan korban banjir Kali Ciliwung itu memang sudah puluhan tahun tinggal di lokasi itu. Tapi bagi Ahok lama mereka tinggal tidak bisa jadi alasan menduduki tanah negara.
"Bersyukur saja lah Anda 30 tahun tinggal di tanah negara tanpa izin," pungkas Ahok.
  Â
Pemprov DKI Jakarta sudah sejak lama mengingatkan kepada warga Kampung Pulo untuk pindah dari tanah negara itu, untuk normalisasi Sungai Ciliwung.
Bahkan, Pemprov DKI sudah memberikan penawaran terbaik kepada warga dengan menyediakan rumah susun secara gratis. Namun warga Kampung Pulo tetap menduduki rumah mereka, dengan alasan tidak mendapat uang ganti yang sesuai. (Rmn/Mut)
Ahok Tolak Temui Warga Kampung Pulo
Menurut Ahok, selama ini beberapa kali negosiasi secara persuasif telah dilakukan agar gesekan tidak terjadi.
Advertisement