Sukses

Seorang Perwira Polri Tewas Saat Baku Tembak dengan Teroris Poso

Kontak tembak terjadi sekitar pukul 16.45 Wita. Posisi korban saat itu hendak menyeberang sungai dan tertembak di rusuk kanan.

Liputan6.com, Jakarta - Inspektur Polisi Satu (Iptu) Brayen Theophani tewas setelah terlibat baku tembak saat operasi pengejaran jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Hal itu dibenarkan oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

"Informasinya memang begitu, tapi harus kita pastikan," kata Kapolri di Jakarta, Kamis (20/8/2015).

Badrodin menambahkan saat ini tim evakuasi masih di lapangan dan terus berupaya mengevakuasi korban. Ia pun berharap seluruh anggotanya selamat dalam operasi pengejaran jaringan teroris tersebut.

"Semoga anggota selamat," ucap dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Brayen tertembak pada Rabu 19 Agustus 2015 sekitar pukul 14.30 Wita di Poso. Pada saat itu, Brayen yang memimpin 2 regu Brimob tengah mengevakuasi mayat teroris yang diduga bernama Urwah alias Bado. Namun dalam perjalannya, regu Brimob itu dihadang kelompok teroris pimpinan Santoso.

Alhasil kontak tembak pun terjadi sekitar pukul 16.45 Wita. Posisi korban saat itu hendak menyeberang sungai dan tertembak di rusuk kanan.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton Charilyan juga memastikan ada anggotanya yang tewas dalam operasi perburuan teroris di Poso. "Iya, memang ada yang tewas, satu orang perwira, Iptu Bryan," singkat Anton. (Ado/Mut)