Sukses

Bentrok di Kampung Pulo, Oknum Petugas Serang RS Hermina

Rumah Sakit Hermina Jatinegara terkena imbas kerusuhan di Kampung Pulo. Kaca pintu ruang Unit Gawat Darurat (UGD) pecah.

Liputan6.com, Jakarta - Penggusuran rumah di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur berujung ricuh. Bentrokan antara warga yang hendak digusur dan petugas gabungan tak terhindarkan.

Bahkan Rumah Sakit Hermina Jatinegara ‎pun terkena imbasnya. Kaca pintu ruang Unit Gawat Darurat (UGD) pecah.

Suwandi (40) salah satu karyawan bagian marketing RS Hermina mengatakan, peristiwa bermula saat bentrokan antara warga dan petugas di Jalan Jatinegara ‎Barat meletus. Saat itu karyawan dan sekuriti berjaga di halam RS Hermina untuk mengantisipasi warga yang masuk ke dalam.

"Kami karyawan dan ‎sekuriti berjaga di depan, jaga-jaga biar gak ada warga atau provokator yang masuk ke sini. Ini kan rumah sakit, biar pasien tetap aman," ujar Suwandi di RS Hermina, Jatinegara, Jakarta Timur.

Tiba-tiba beberapa oknum petugas gabungan dari Polri dan Satpol PP mendatangi rumah sakit. Mereka meminta agar para karyawan RS Hermina masuk ke dalam agar tidak terkena imbas bentrokan.

"Beberapa (oknum) Satpol PP dan Sabhara datang ‎ke sini nyuruh kita masuk. Tapi kan ini rumah sakit, kita jaga-jaga juga kalau semisal ada pasien datang. Eh, malah kita yang diserang. Padahal nggak ada warga yang lari ke sini."

Suwandi tidak mengerti apa maksud oknum petugas tersebut yang justru menyerang RS Hermina. Padahal jarak rumah sakit dengan lokasi bentrok masih cukup jauh, sekitar 200 meter.

"Nggak tahu saya, apa emang disengaja atau gara-gara miss komunikasi sama kita. Yang jelas mereka datang terus pukuli karyawan. Kaca pintu UGD juga dipecahin," tandas Suwandi.

Setidaknya ada 2 pegawai RS Hermina yang terluka akibat dipukul oknum petugas. Saat ini, pegawai yang terluka masih dirawat di RS yang sama bersama 7 korban bentrok lainnya.

Korban terluka yang dirawat di RS Hermina yakni, Agus Sobari, Slamet (karyawan RS), Bahrudin, Putra, Ilyas, Subur, Sarnito, M Syafii, dan Abdillah (warga Kampung Pulo). Rata-rata korban terluka di bagian kepala, dagu, tangan dan kaki. (Mut)