Liputan6.com, Jakarta - Penggusuran warga Kampung Pulo Jatinegara, Jakarta Timur, berujung ricuh. Warga yang menolak digusur memberikan perlawanan pada petugas gabungan Polri, TNI, dan Satpol PP. Aksi lempar batu oleh warga kepada petugas sempat terjadi. Bahkan warga membakar alat berat atau ekskavator yang berada di lokasi.
Menanggapi situasi itu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak gentar dengan perlawanan warga. Dia justru menantang warga Kampung Pulo.
Nah, tantangan Ahok terhadap warga Kampung Pulo itu menyedot perhatian pembaca portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com, terutama di kanal News sepanjang Kamis 20 Agustus 2015.
Sementara 4 berita lainnya, termasuk ulasan mendalam mengenai 'bola panas' Rizal Ramli di Kabinet Jokowi, turut mencuri perhatian banyak pembaca.
Selengkapnya Top 5 News...
1. Ahok Tantang Warga Kampung Pulo Terus Lawan Penggusuran
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak gentar dengan perlawanan warga Kampung Pulo Jatinegara, Jakarta Timur, yang menolak penggusuran. Dia justru menantang warga Kampung Pulo.
"Enggak apa-apa bakar saja kita akan kirim pasukan lebih banyak," tegas Ahok di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (20/8/2015).
Menurut Ahok, warga tidak punya kekuatan hukum terkait kepemilikan rumah di lokasi itu, sehingga Pemprov DKI juga tidak punya dasar hukum untuk memberikan ganti rugi.
"Surat yang kamu punya jelas membeli bangunan di atas tanah negara. Lalu kalau mau ganti rugi dari mana mata anggarannya?" kata Ahok.
Selengkapnya...
2. Kampung Pulo Rusuh, Lalu Lintas Macet Parah
Pemprov DKI merelokasi bangunan di bantaran sungai Ciliwung, kawasan Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta. Upaya relokasi pun mendapat perlawanan warga setempat dengan melempari petugas kepolisian dan Satpol PP dengan batu.
Akibatnya, lalu lintas dari arah Kampung Melayu menuju Matraman macet parah. Pantauan Liputan6.com di lokasi, Kamis (20/8/2015), polisi menutup jalan mulai dari RS Hermina, Jatinegara.
Banyaknya pengendara yang berhenti untuk menyaksikan perlawanan warga yang menolak direlokasi membuat kemacetan semakin parah.
Selengkapnya...
3. Bola Panas Rizal Ramli di Kabinet Jokowi
Hanya seminggu setelah Presiden Joko Widodo merombak (reshuffle) kabinetnya, gelombang datang mengguncang pemerintahan yang belum genap berumur satu tahun itu. Kali ini bukan karena ketidakpuasan publik atas 5 menteri baru pilihan Jokowi, melainkan karena aksi menteri yang saling kritik di Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Gelombang mulai mendekati Pemerintahan Jokowi-JK setelah menteri yang baru saja dilantik, yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, di awal masa tugasnya langsung mengkritik kementerian yang sedang dipimpinnya. Menurut Rizal, nama Kemenko Kemaritiman tidak cocok dengan kondisi Indonesia.
"Sebetulnya istilah yang lebih cocok bukan maritim tetapi Menko Maritim dan Sumber Daya karena di bawahnya ada ESDM dan Maritim Perikanan, ‎Pariwisata dan Perumahan‎," kata Rizal di Istana Kepresidenan, Jakarta, usai dilantik pada Rabu 12 Agustus 2015.
Selengkapnya...
4. 2 Orang Menyerahkan Diri Terkait Bom Bangkok
2 Orang menyerahkan diri ke kepolisian Bangkok hari ini. Keduanya menyerahkan diri setelah menjadi menjadi buruan polisi dan pemburu berita terkait ledakan bom di Kuil Erawan, Bangkok, Thailand.
Mereka merasa perlu memberi penjelasan tentang identitasnya. Laman daring International Business Times, Ibtimes.co.uk menyebut mereka adalah orang berbaju merah dan putih yang tertangkap kamera pengawas (CCTV) di lokasi kejadian.
Kepada polisi, mereka mengaku hanya berperan sebagai pemandu wisata yang berada di lokasi. Mereka menampik sebagai pelaku dalam pemboman tersebut.
Namun, polisi Bangkok masih memeriksa keduanya. Sebab, ada dugaan, mereka merupakan kaki tangan dari pelaku utama.
Selengkapnya...
5. Ahok Tegaskan Tak Beri Warga Kampung Pulo Uang Ganti Rugi
Warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur memilih mempertahankan rumahnya. Mereka tetap meminta ganti rugi atas penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI pada hari ini.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak akan memberikan ganti rugi pada warga. Sebab, sampai saat ini warga tidak bisa menunjukkan sertifikat kepemilikan tanah.
"Saya minta surat kamu enggak ada. Saya sudah terima surat dari mereka segala macam disebut jual beli bangunan di atas lahan negara. Bagaimana cara kita
Selengkapnya...
(Ans/Nda)