Sukses

Ahok Tegaskan Tak Akan Hancurkan Makam Keramat di Kampung Pulo

Ahok mengatakan, rumah susun yang diminta warga Kampung Pulo sudah bisa digunakan.

Liputan6.com, Jakarta - Proses penggusuran kediaman warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur berujung bentrok pada Kamis 20 Agustus 2015. Penolakan terus dilakukan warga karena tidak mau pindah ke rumah susun dan tetap meminta ganti rugi.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengeluhkan berbagai isu negatif yang berembus di tengah warga Kampung Pulo. Padahal, tidak ada niat untuk menghilangkan apa pun dari Kampung Pulo.

"Laporan intel, saya dibilang ingin menghancurkan makam keramat di sana. Enggak mungkin, isu itu," tegas Ahok di hadapan jemaah calon haji di Asrama Haji, Jakarta Timur, Jumat (21/8/2015).
Ada 2 makam keramat di Kampung Pulo, yakni makam Kyai Haji Kosim di RT 09 RW 02 dan makam Kyai Haji Musakim Bin Salim di RT 13 RW 03. (Silvanus Alvin/Liputan6.com)
Ahok mengatakan, dia sudah bernegosiasi dengan warga sejak awal rencana relokasi itu diembuskan. Rumah susun yang diminta warga juga sudah bisa digunakan.

"Kalau lihat di TV, negosiasi di Kampung Pulo, rusun, saya dan Pak Jokowi korbankan kantor sudin PU, bangun rusun, tidak disewakan, hanya bayar pemeliharaan lingkungan Rp 10 ribu untuk ngecat jaga keamanan. Kalau enggak mampu kami kirim panti kasih makan Rp 28 ribu," lanjut dia.

Dalam kesempatan itu, Ahok meminta kepada para calon haji untuk mendoakan Jakarta agar bisa lebih baik. Sehingga, dapat mewujudkan Islam seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

"Doakan supaya Jakarta jadi kota modern, tertata rapi, khusus ingin jadikan JIC (Jakarta Islamic Center) pusat Islam Indonesia yang rahmatan lil alamin (rahmat untuk seluruh alam semesta). Saya doakan Bapak Ibu sehat kembali sehat membawa berkah hikmah hidayah disebarkan di Jakarta," tutur Ahok. (Mvi/Mut)