Sukses

Transformasi Layanan Commuter Line Menuju 1,2 Juta Penumpang

Layanan E-Ticketing membuat volume penumpang naik hingga 250 persen

Liputan6.com, Jakarta - Demi mewujudkan Commuter Line sebagai “Best Choice For Urban Transport” dan mencapai target 1,2 juta penumpang setiap harinya di tahun 2019, PT KRL Commuter Line Jabodetabek (PT KCJ) selaku operator Commuter Line melakukan berbagai inovasi dalam melayani penumpang.

Dalam rentan waktu 2 tahun ke belakang ini, setidaknya ada 4 inovasi yang dilakukan PT KCJ. Inovasi ini erat kaitannya dengan teknologi dan keteraturan.

1. Tiket Elektonik (E-Ticketing)

Mulai 1 Juli 2013, PT KCJ berinovasi dengan mengubah tiket kertas menjadi tiket elektronik atau yang lebih dikenal dengan E-Ticketing. Perubahan tiket kertas menjadi E-Ticketing tidak semata hanya mengubah bentuk tiket saja, tapi juga mengubah tarif KRL yang sebelumnya tarif flat berdasarkan rute kini menjadi tarif progresif (membayar sesuai jarak).

a. Tarif Progressif

Sistem tarif progresif ini terus diperbaiki agar lebih adil, sehingga mulai 1 april 2015 tarifnya dihitung per kilometer, yakni penumpang membayar Rp 2.000 untuk 25 Km pertama dan Rp 1.000 untuk setiap 10 Km berikutnya.

b. Kartu Multi Trip (KMT)

Dalam melakukan perjalanan dengan KRL pada sistem E-Ticketing, pengguna dapat memilih dua sistem pembayaran, yaitu Kartu Multi Trip (KMT) dan Tiket Harian Berjaminan (THB).

KMT memberikan kemudahan bagi pengguna KRL Commuter Line, karena tidak perlu lagi mengantre di loket namun dapat langsung masuk stasiun kemudian tap in di gate elektronik. Pengguna hanya perlu ke loket untuk isi ulang jika Saldo KMT-nya sudah dibawah saldo minimum yaitu Rp 11.000.

Para pengguna KMT juga dapat menikmati berbagai keuntungan yang diberikan KCJ melalui customer loyalty program. Keuntungan tersebut antara lain adalah hadiah langsung maupun hadiah undian menarik dan hiburan dari sejumlah musisi ternama. D’Masiv dan Rio Febrian pernah hadir di dalam KRL dan berbagi hadiah langsung bagi pengguna yang memiliki KMT.

c. Tiket Harian Berjamin (THB)

Bagi mereka yang tidak rutin menggunakan KRL, dapat memilih THB. Perbedaan pada THB adalah terdapat uang jaminan sebesar Rp 10.000 di luar tarif perjalanan yang digunakan pengguna KRL Commuter Line.

THB ini juga dapat terus digunakan kembali selama pengguna melakukan isi ulang tarif dan tujuan perjalanannya dalam kurun waktu tujuh hari sejak transaksi terakhir.

E-Ticketing Bikin Volume Penumpang Naik 250 Persen

2 dari 4 halaman

1

Dengan aplikasi E-ticketing, volume penumpang KRL meningkat drastis. Sebelumnya, volume penumpang harian pengguna KRL Commuter Line hanya 393.880 per hari, sementara terhitung hingga Juli 2015 PT KCJ sudah dapat melayani 914.840 penumpang. Ini berarti volume penumpang telah meningkat lebih dari 250%.

Seiring meningkatnya pengguna, sejumlah bank besar di Indonesia kemudian tertarik untuk bergabung dalam e-ticketing PT KCJ. Hingga Juli 2015, terdapat empat bank, yaitu BCA, Bank Mandiri, BNI dan BRI yang telah berkerja sama dengan PT KCJ. Kerja sama ini memberikan kemudahan pilihan kepada pengguna KRL. Penumpang juga dapat menggunakan kartu uang elektronik yang dikeluarkan empat bank tersebut.

2. Commuter Line dengan Rangkaian Lebih Panjang

Tidak hanya sebatas inovasi pada tiket elektronik. Sejak tahun 2008, PT KCJ telah membeli 784 unit KRL . Tahun 2015 ini, PT KCJ berencana mengoperasikan rangkaian KRL yang lebih panjang.

 

3. Saluran Informasi Berbasis Teknologi

3 dari 4 halaman

2

Selain itu, KCJ juga memperbanyak saluran informasi bagi penggunanya agar dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik. Saat ini, KCJ menggunakan saluran informasi melalui signage di stasiun, pengumuan di dalam rangkaian maupun di stasiun, serta yang berbasis IT antara lain Twitter @infokrl, Facebook, Instagram, dan aplikasi ”infoKRL" untuk Android.

Inovasi ini dilakukan untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna KRL Commuter Line seiring meingkatnya volume pengguna KRL Commuter Line yang hingga 2015 ini telah mengangkut 900 ribu penumpang per hari.

4. Statiun Bebas Asap Rokok dan Pedagang Kaki Lima

4 dari 4 halaman

3

Demi terwujudnya kenyamanan dan keamanan pengguna jasa Commuter Line, pihak PT KCJ telah menerapkan stasiun bebas dari asap rokok dan pedagang kaki lima. Hasilnya stasiun lebih teratur, bersih, dan modern, seperti yang terlihat di stasiun Palmerah, Jakarta. 

Kepada para pengguna KRL, PT KCJ pun selalu mengimbau supaya penumpang terus tertib dan mematuhi peraturan yang ada selama melakukan perjalanan dengan KRL Commuter Line.

Baca Juga :

Kereta Api: Setia Selama 7 Dekade Melayani Negeri

Pelayanan dan Inovasi Kereta Api Tanpa Henti Untuk Negeri

Rail Transit Suite, Hotel Nyaman di Stasiun Gambir

5 Menu Baru nan Menggoda Selera dari Loko Cafe, Anak Usaha PT KAI

Laporan Studi Kelayakan Kereta Cepat China Dibawa ke Jokowi

Jokowi Segera Resmikan Pembangunan Jalur Kereta Trans Sulawesi

(Adv)