Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu sempat muncul surat edaran dari Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yang meminta Panglima TNI untuk mengikutsertakan Brimob dalam latihan dengan pasukan Raider Kopassus. Hal itu sebagai langkah Polri untuk memberantas pelaku teror di hutan.
Kapolri Jenderal Badrodin Badrodin Haiti mengakui bahwa jajarannya perlu dibekali kemampuan khusus termasuk kemampuan bertahan yang dimiliki TNI guna menjalankan operasi penanggulangan teror khususnya di hutan.
"Kan berbeda dengan kemampuan yang sudah ada di kita. Bagaimana cara kita bertahan, bagaimana sistem evakuasinya di daerah-daerah operasi. Semuanya harus kita pelajari," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Badrodin mengungkapkan, saat ini pihaknya juga tengah menjajaki latihan bersama bagi anggota brimob dengan negara lain. Hal ini dilakukan, lantaran TNI tidak mengizinkan latihan bersama dilakukan di Batujajar, Bandung, Jawa Barat. Selain itu, Inggris juga menawarkan kegiatan pelatihan bersama bagi Brimob.
"Panglima sudah berikan jawaban, bahwa tidak dilakukan (latihan) di Batujajar. Tetapi dilakukan di Rindam-Rindam. Saya pikir, kalau di Rindam sama saja dengan latihan-latihan lain. Oleh karena itu, kita akan terima tawaran (latihan bersama) dari beberapa negara," tutur Badrodin.
Badrodin menambahkan, latihan bersama itu akan dilakukan di suatu tempat. Nantinya unsur kepolisian dan militer dari Inggris yang akan memberikan pelatihan bagi Brimob Polri.
"Kita ada tempat latihan tertentu. Dari kepolisian ada dari militer ada. (Latihannya) gabungan, tergantung kemampuan kita yang kita minta," ucap mantan Kapolda Jawa Timur itu. (Ali/Mut)
Tak Jadi Gandeng Raider TNI, Polri Jajaki Latihan Bersama Inggris
Hal itu sebagai langkah Polri untuk memberantas pelaku teror di hutan.
Advertisement