Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana mengalokasikan Rp 67,2 triliun bagi Polri sebagai anggaran tahun 2016 mendatang. Anggaran yang meningkat Rp 10 triliun dari tahun sebelumnya ini rencananya dimanfaatkan merenovasi gedung Badan Reserse Kriminal Polri.
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Pol Budi Waseso yang sebelumnya getol untuk merencanakan renovasi kantornya itu kini agak melunak. Meski diperlukan karena sudah kelebihan kapasitas, namun Budi enggan memaksakaan kehendaknya.
"Harus kita lihat dengan situasi keuangan negara, kondisi ekonomi masyarakat, harus pas. Kita gedung bagus tapi kalau masyarakatnya kelaparan bagaimana? Emang senang seperti itu," kata Budi di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Budi mengaku pihaknya belum mengetahui bagaimana pembagian dana anggaran itu untuk institusinya. Jenderal bintang tiga yang akrab disapa Buwas tidak mempermasalahkan jika anggaran Polri tahun depan tidak diperuntukkan untuk renovasi gedung Bareskrim.
"Ya kalau peruntukannya itu (gedung baru) ya kita laksanakan. Kalau bukan itu, ya sudah enggak apa-apa," ucap Buwas.
Buwas sebelumnya mengungkapkan gedung Bareskrim di Jalan Trunojoyo sudah ada sejak 1964. Awalnya, gedung tersebut dirancang untuk menampung 350 orang. Namun, saat ini, jumlah penyidik yang berkantor di tempat itu sudah mencapai ribuan.
Hal inilah yang mendorongnya untuk merencanakan pembangunan gedung baru. Jika tidak direnovasi, dia khawatir gedung tersebut akan membahayakan seluruh anggotanya.
"Ini sudah tambal sulam, nanti bisa berakibat fatal dan ambruk. Ini bisa jadi prioritas yang kita pikirkan," ucap Budi. (Ali/Mut)