Sukses

Kapolri Sebut Kelompok Teroris Santoso di Poso Tersisa 40 Orang

Mereka bersembunyi di suatu tempat di Poso.

Liputan6.com, Jakarta - Polri terus mengejar kelompok Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah. Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti memastikan Polri telah menambah personel untuk memburu kelompok radikal pimpinan Santoso tersebut.

"Oleh karena itu, kita tambah kekuatan. Sudah kita kirim 140 personel dari Brimob Mabes Polri," kata Badrodin di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Dia menduga jumlah kelompok teroris ini tersisa 40 orang. Mereka bersembunyi di suatu tempat di Poso.

"Selama ini kan kita sedang mencari posisi yang bersangkutan (Santoso). Sudah kita temukan ada camp-nya yang mereka gunakan kemarin pada 17 Agustus, kita sudah ketahui," ungkap Badrodin.

Menurut dia, polisi belum memerlukan bantuan dari TNI untuk mengejar Santoso cs. Dia optimistis dapat 'menangani' kelompok teroris tersebut.

"Kita sudah koordinasi, tetapi belum kita minta bantuan. Ini masih bisa diatasi," ucap Badrodin.


TNI dan Densus Antiteror 88 menyisir wilayah di Poso

Sebelumnya, Ajun Komisaris Anumerta Bryan Theophani tewas setelah terlibat baku tembak saat operasi pengejaran jaringan teroris MIT pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.

Bryan tertembak pukul 14.30 Wita Rabu 19 Agustus 2015 di Poso. Pada saat itu, Bryan yang memimpin 2 regu Brimob tengah mengevakuasi mayat teroris yang diduga bernama Urwah alias Bado. Namun dalam perjalannya, regu Brimob itu dihadang kelompok teroris pimpinan Santoso.

Alhasil, kontak tembak terjadi pukul 16.45 Wita. Posisi korban saat itu hendak menyeberang sungai dan tertembak di rusuk kanan. (Bob/Mut)

Video Terkini