Sukses

Meraup Rezeki di Tengah Pindahan Warga Kampung Pulo

Hiruk-pikuk aktivitas pindahan warga Kampung Pulo ke Rusunawa Jatinegara Barat, ternyata menguntungkan banyak pedagang.

Liputan6.com, Jakarta - Malam semakin larut. Namun aktivitas pindahan warga Kampung Pulo ke rumah susun sewa (Rusunawa) di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, masih berlanjut. Hiruk-pikuk kondisi ini ternyata menguntungkan pedagang di sekitar rusunawa tersebut. Satu di antaranya pedagang minuman, Ibu Wita.

Tanpa henti kosumen datang ke gerobak asongannya miliknya. Mereka datang membeli rokok, minum atau pun kopi. "Agak lumayan nambah dikit," kata Ibu Wita sembari tersenyum kepada Liputan6.com, Jumat malam 21 Agustus 2015.

Meski tak bisa menyebut secara rinci berapa penghasilannya, Ibu Wita yang sudah sejak 2001 berjualan minuman di wilayah ini mengaku bersyukur, dagangannya laku dibeli.

Suasana kedatangan para penghuni dari Kampung Pulo ke Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, Jumat (21/8/2015). Dari 429 warga yang telah mengikuti undian unit hunian, baru 238 warga Kampung Pulo yang telah mengambil kunci. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Menguntungkanlah, kalau banyak orang yang beli mah," ujar perempuan tersebut sembari melayani pembeli yang tak henti datang.

Belum Tahu Harga Sewa

Sementara itu seorang pria paruh baya terlihat ling-lung. Sorotan matanya yang tajam terus menuju sejumlah perabotan rumah tangga yang ada di dekatnya.

Abdul Razak, salah satu warga Kampung Pulo yang kini menempati Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta TImur. (Liputan6.com/Andreas Gerry Tuwo)

Abdul Razak namanya. Dia merupakan warga Kampung Pulo, yang baru saja pindah ke Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta Timur.

Dengan suara yang begitu pelan, dia menjelaskan bukan kemauannya untuk pindah. Tetapi, keadaan yang memaksa ia angkat kaki dari kediamannya.

"Sana sini belum dapat sementara sini sajalah," ucap Abdul kepada Liputan6.com, Jumat 21 Agustus 2015.

Setelah mengucapkan kalimat itu, secara seketika raut kekhawatitan terlihat dari mukanya. Kecemasan itu terkait di mana dia tinggal setelah rusun yang ditempatinya tak lagi cuma-cuma 3 bulan mendatang.

"(Di Rusunawa Jatinegara Barat) Ya enak sih, tapi 3 bulan doang gratis," ucap dia.

Ketika ditanya apakah dia mau membayar biaya sewa agar bisa tinggal permanen di rusunawa tersebut, jawaban mengejutkan terlontar dari mulutnya.

"Kurang tahu juga, (kalau setelah ini bayar berapa), saya enggak tahu (harga sewanya berapa)," pungkas Abdul Razak.

Penggusuran di Kampung Pulo Kembali Dilakukan Hari Ini (Liputan6.com/ Silvanus Alvin)

Sebelumnya, eksekusi penggusuran permukiman padat penduduk ‎di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, dinyatakan sudah selesai. Seluruh bangunan yang terdampak proyek normalisasi Kali Ciliwung di RW 03 Kampung Pulo sudah rata dengan tanah.

"Data terakhir sudah 296 bidang bangunan yang telah berhasil diratakan. Itu seluruh RW 3 yang di pinggiran Kali Ciliwung (zona merah)," ujar Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Jumat 21 Agustus 2015.

Kukuh mengatakan, warga Kampung Pulo telah merespons positif relokasi ini. Warga yang tinggal di area terdampak penggusuran telah bersedia pindah ke Rusun Jatinegara, yang berjarak hanya sekitar 300 meter dari tempat tinggal semula. (Ans/Nda)