Sukses

Sebut Anggota DPR Rada Bloon, Fahri Hamzah Akan Dilaporkan ke MKD

Inaz berharap, MKD serius menindaklanjuti laporannya nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah akan dilaporkan Anggota Fraksi Partai Hanura Inaz Nasruloh Zubir ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) karena pernyataannya yang menyebut anggota DPR 'rada-rada bloon' dalam sebuah wawancara dengan salah satu televisi swasta beberapa waktu lalu. Inaz mengaku tersinggung oleh ucapan Fahri tersebut.

"Iya saya rencana mau melaporkan karena dari bahasanya cukup jelas. Dia melecehkan institusinya sendiri. Saya tidak terima sebagai anggota dilecehkan," kata Inaz saat dihubungi, Jumat 21 Agustus malam.

Anggota Komisi VII DPR ini mengatakan, pertama kali mengetahui pernyataan Fahri tersebut dari konstituennya di daerah pemilihan. Konstituennya itu juga merasa tersinggung atas ucapan Fahri.

"Konstituen saya tidak senang orang yang mereka pilih dilecehkan begitu. Senin besok (24 Agustus) akan melaporkan ke MKD," ujar Inaz.

Inaz berharap, MKD serius menindaklanjuti laporannya nanti. Soal sanksi apa yang harus diterima Fahri Hamzah atas ucapannya tersebut, Inaz menyerahkan sepenuhnya ke MKD.

"Kalau sanksi itu urusan MKD. Bagaimana menyikapi ini MKD. Menegakkan marwah dewan. Dia kan sudah menghina DPR," tandas Inaz.

Menyikapi laporan tersebut, Fahri Hamzah mengungkapkan pendapatnya dalam akun Twitter-nya @Fahrihamzah.

"Jadi seperti saya, mungkin dapil saya memilih saya bukan karena pintar...#Rada2Bloon" tulis Fahri 10 jam yang lalu.

Menurutnya dia, hal itu pilihan rakyat. Namun, dia telah terpilih sebagai anggota DPR hingga 3 kali periode.

"Kalau saya #Rada2Bloon kenapa ente tersinggung? Saya Aja menikmati...pemilih saya senang..."

Sebab, kata dia itulah demokrasi. Demokrasi bukanlah ujian profesi. "Jadi Kalau ada anggota DPR gak paham teori representasi dalam demokrasi ya sabar saja.." tulis Fahri.

Dalam wawancara di sebuah stasiun televisi terkait pembangunan 7 proyek DPR beberapa waktu lalu, Fahri Hamzah mengatakan, dalam tradisi demokrasi, otak anggota Dewan harus diperkuat. Menurut dia, anggota Dewan dipilih rakyat bukan karena kecerdasannya, melainkan karena rakyat suka.

"Makanya, kadang-kadang banyak orang datang ke DPR ini tidak cerdas, kadang-kadang mungkin kita bilang rada-rada bloon begitu. Akan tetapi, dalam demokrasi, kita menghargai pilihan rakyat. Karena itu, kita memberikan kekuatan kepada otak dari orang-orang yang datang ke gedung ini dengan memberikan mereka staf, dengan memberikan sistem pendukung, pusat kajian, ilmuan, peneliti, dan lain-lain. Itulah cara kerja lembaga demokrasi. Ini tentunya memerlukan fasilitas," kata Fahri Hamzah. (Mvi/Ans)

Â