Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, meski sudah masuk tahun politik, realisasi investasi Indonesia di paruh pertama, Januari-Juni 2023 mencatatkan angka yang cukup baik. Terlihat, ada penanaman modal sebesar Rp 678,7 triliun.
Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Muhammad Sarmuji mengapresiasi capaian yang dilakukan oleh Bahlil Lahadalia yang menunjukkan progresivitas masuknya investasi ke Indonesia.
Baca Juga
“Capaian di triwulan pertama dan kedua itu menunjukkan progresivitas masuknya investasi di Indonesia, karena kalau biasanya itu cenderungnya di triwulan pertama itu tidak atau lebih rendah dibandingkan ukuran investasi sebelumnya," kata dia kepada wartawan, Sabtu (22/7/2023).
Advertisement
Sarmuji menuturkan, ini berita gembira terlebih di tahun politik yang bisa saja menganggu investasi.
"Ini berita gembira bahwa di tahun politik sekalipun investasi yang sempat di khawatirkan akan mengalami penundaan karena investor wait and see, itu alhamdulillahnya tidak terjadi,” kata dia.
Sarmuji menuturkan, Kementerian Investasi bekerja cukup apik, meski tensi politik dalam negeri sudah cukup dinamis, tapi mampu menjaga suasana tetap kondusif dan ramah untuk investasi.
“Jadi suasana politik yang begitu dinamis ternyata bisa diimbangi oleh kinerja investasi atau kinerja pemerintah di bidang investasi, dan kita patut memberikan apresiasi kepada Kementerian Investasi dan seluruh jajarannya terutama di bidang perekonomian,” jelas dia.
Jaga Arus Investasi, Menteri Bahlil Harap Suhu Politik Tak Semakin Panas
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta tensi atau suhu politik kali ini tidak terlalu panas demi menjaga arus investasi di Indonesia. Pasalnya, 2023 hingga 2024 ini menjadi tahun politik yang kerap menaikkan tensi.
Bahlil memandang, dengan kenaikan tensi politik, itu akan berpengaruh pada pergerakan arus investasi ke Tanah Air. Jika suhu politik ini bisa dijaga, dia meyakini tak akan mengganggu perilaku investor dan calon investor.
"Sekalipun ini masuk tahun politik, tapi kalau boleh politik itu gak boleh panas, supaya kita menjaga stabilitas dan kita memperkecil wait and see dari pada investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia," ujar dia dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal II-2023, di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Jumat (21/7/2023).
"Alhamdulillah sampai sekarang walaupun sudah masuk tahun politik, suhunya tidak terlalu panas, hangat-hangat saja," sambung Bahlil.
Dia menyebut, meski sudah masuk tahun politik, realisasi investasi Indonesia di paruh pertama, Januari-Juni 2023 mencatatkan angka yang cukup baik. Terlihat, ada penanaman modal sebesar Rp 678,7 triliun. Angka ini merupakan 48,5 persen dari target investasi 2023 sebesar Rp 1.400 triliun.
Dia optimistis target yang diberikan Presiden Joko Widodo itu bisa tercapai tahun ini. Syaratnya, kembali pada upaya untuk menjaga gejolak politik tetap stabil. "Insya Allah yang penting gejolak politiknya nggak terlalu kencang," kata dia.
Advertisement