Sukses

Pimpin Pasukan Penjaga Ibukota, Putra SBY Akan Lakukan Ini

2 Hal yang akan ditingkatkan adalah profesionalisme dan kesejahteraan prajurit.

Liputan6.com, Jakarta - Mayor Inf Agus Harimurti Yudhoyono sampai pada posisi baru sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning. Menjadi pimpinan pasukan pengamanan Ibukota di usia muda, Agus telah menyiapkan berbagai program.

Sedikitnya ada 2 fokus utama yang akan diterapkan pada para prajuritnya di jajaran Yonif Mekanis 203. 2 hal yang akan ditingkatkan adalah profesionalisme dan kesejahteraan prajurit.

"Meningkatkan profesionalisme prajurit, mereka harus cakap dalam melaksanakan tugas-tugasnya termasuk mengawaki alutsista. Kemampuan bermanuver menggunakan kendaraan tempur," papar Agus di Markas Yonif Mekanis 203, Tangerang, Banten, Sabtu (22/8/2015).

Untuk kesejahteraan prajurit, suami Annisa Pohan itu punya konsep luas. Kesejahteraan tak hanya dilihat dari materi tapi kebahagiaan para prajurit dan keluarga.

"Saya ingin prajurit sejahtera dalam arti luas. Mereka dengan keluarganya bisa semakin meningkatkan kualitas hidup, sehat secara fisik dan jiwanya juga selalu gembira. Walaupun tegang situasinya, tugasnya menantang penuh dengan risiko, tapi kalau jiwa dan hatinya gembira dengan keluarganya juga semoga semua tugas bisa dikerjakan dengan sebaik-baiknya," tambah Agus.

Putra pertama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu mengakui jabatannya saat ini memang memiliki tantangan tersendiri. Mengingat, sejak bertugas di TNI dan berpangkat letnan dua, Agus selalu bertugas sebagai di satuan Kostrad.

"Tantangannya berbeda. Semua satuan di TNI AD punya tantangannya sendiri punya kompleksitas masing-masing," ujar Agus.

Ayah Almira Tunggadewi Yudhoyono itu melihat tugasnya dalam menjaga keamanan Ibukota memang memiliki tantangan sendiri. Mengingat Ibukota merupakan sentra berbagai kegiatan baik ekonomi hingga pemerintahan.

"Kenapa Ibukota begitu penting? Karena central of gravity. Pusat segala-galanya, pusat pemerintahan di sini, pusat ekonomi di sini militer juga merupakan kota megapolitan. Kalau ada gangguan keamanan baik dari luar dari dalam, maka akan mengganggu hubungan masyarakat dan bernegara. Jadi itulah pentingnya menjaga keamanan Ibukota," jelas dia.

Bertugas di Ibukota tentu menjadi perhatian warga. Tapi, beban ini diubah menjadi tantangan agar membawa satuan ke prestasi lebih baik.

"Saya punya keyakinan telah berusaha yang terbaik bila jadi sorotan dan sebagainya justru kita jadikan motivasi dan semangat kita harus bisa menampilkan yang terbaik performance kita dilihat lebih baik dari hari ke hari," tutup Agus. (Bob/Ans)