Liputan6.com, Madinah - Jemaah calon haji asal Indonesia mulai berdatangan di Kota Madinah, Arab Saudi. Alhasil diperlukan antisipasi kemungkinan banyaknya anggota jemaah haji yang tersesat usai menjalankan ibadah salat arbain di Masjid Nabawi, Madinah.
Untuk itu 10 petugas Perlindungan Jemaah (Linjam) yang dibantu beberapa Tenaga Musiman (Temus) bertugas di Masjid Nabawi.
"Siapa saja yang menemukan jemaah terpisah dari rombongan petugas Perlindungan Jemaah berkewajiban mengantar sampai rumah atau pemondokannya," ucap Kepala Seksi Keamanan Daerah Kerja Madinah, Maskat Ali Jasmun di Kantor Misi Haji Indonesia, Kota Madinah, Sabtu 22 Agustus 2015.
Buat mendeteksi calon haji yang kesasar, imbuh Maskat, petugas haji yang ditempatkan di sekitar pemondokan dibekali buku pintar. "Buku ini berisi segala hal yang diperlukan dan menjadi panduan bagi petugas haji."
Dengan menggunakan buku pintar tersebut para petugas bisa langsung mengidentifikasi identitas jemaah. "Kita bisa indentifikasi kurang dari satu menit," ujar Maskat.
Petugas juga dengan mudah mengidentifikasi pemondokan anggota jemaah haji Indonesia yang tersesat. "Selain adanya buku pintar, petugas cukup melihat gelang yang dikenakan jemaah, karena sudah tertera asal jemaah, nomor paspor, asal kloter, tinggal di sektor mana, dan nomor pemondokannya," pungkas Maskat. (Ans/Nda)
Cukup Satu Menit, Jemaah Haji Tersesat Bisa Terdeteksi
Buat mendeteksi calon haji yang kesasar, petugas haji yang ditempatkan di sekitar pemondokan dibekali buku pintar.
Advertisement