Sukses

Balai Pengobatan Haji Indonesia Siap Beroperasi di Mekah

Balai Pengobatan Haji Indonesia dilengkapi 91 tenaga kesehatan, termasuk dokter umum, psikiater, dokter spesialis.

Liputan6.com, Mekah - Memasuki musim haji tahun ini, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Mekah, Arab Saudi, siap beroperasi untuk menampung dan mengobati calon haji yang sakit selama melaksanakan ibadah di kota tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW.

"Saat ini persiapannya sudah 85%," kata Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Mekah T Thafsin Alfarizi di sela kesibukannya mempersiapkan BPHI di Mekah, seperti dikutip dari antaranew, Senin 24 Agustus 2015.

Dia memperkirakan, BPHI ini akan siap beroperasi 100% pada 26 atau 27 Agustus, beberapa hari sebelum kedatangan jemaah calon haji dari Madinah ke Mekah pada 30 Agustus.

Saat ini, petugas masih melakukan beberapa pembenahan dan pengecekan, termasuk instalasi peralatan dan distribusi obat-obatan.

"Kami menyiapkan 159 tempat tidur untuk menampung jemaah calon haji yang sakit," ujar Thafsin. Tempat tidur tersebut tersedia tidak hanya di ruang rawat inap, tetapi juga unit gawat darurat dan ICU (intensive care unit)," jelas dia.

Balai Pengobatan Haji Indonesia dilengkapi 91 tenaga kesehatan, termasuk dokter umum, psikiater, dokter spesialis (jantung, penyakit dalam, dan paru), serta dokter gigi.

Namun, kata Alfarizi, tidak semua calon haji yang sakit harus ke BPHI. Sebab, unit kesehatan yang melayani jemaah calon haji juga ada di kantor-kantor sektor dalam bentuk klinik yang juga dilengkapi ruang periksa, rawat inap, perawat, dan dokter spesialis.

Menanggapi pertanyaan terkait Standard Joint Commission International (JCI), Alfarizi menjelaskan, pada 7 September akan mendatangkan tim ahli dari Jakarta yang akan membuat kriteria-kriteria supaya BPHI Daker Mekah dapat mengarah ke standar JCI.

Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Mawardi Edi mengatakan, BPHI juga akan diperkuat oleh tenaga musiman yakni 46 WNI yang bermukim di Arab Saudi.

"Mereka terbagi dalam 10 penugasan," kata Mawardi.

Tenaga musiman itu ada yang bertugas sebagai penghubung Rumah Sakit Arab Saudi, sopir ambulans, sopir kendaraan operasional, administrasi sansur (misalnya untuk mengurus izin pemakaman), kesekretariatan, perbekalan kesehatan, petugas kebersihan gedung, pendamping orang sakit, tenaga pengantar obat, serta Tenaga Evakuasi Tanpa Alat (TETA) di Armina (Arafah, Mina, dan Musdalifah). (Sun/Rmn)