Liputan6.com, Jakarta - Pengawasan pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP)Â kini diperketat. Setiap pemegang KJP tak lagi bisa mengambil uang tunai di bank. Mereka hanya bisa membeli barang-barang langsung ke toko buku yang bekerja sama dengan Bank DKI. Terlebih kini mereka sudah gratis naik bus Transjakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak menutup semua fasilitas yang ada pada KJP. Ahok masih memberi kelonggaran bagi siswa yang ingin makan di restoran cepat saji tertentu.
Baca Juga
"Jadi kalau kamu masih mau makan California Fried Chicken atau apa, saya masih kasih lah. Itu anggap kamu simpan uang jajan, kita kasih," jelas Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (25/8/2015).
Advertisement
Menurut Ahok, toleransi itu diberikan sebagai kompensasi setiap siswa tidak boleh lagi mengambil uang tunai sepeser pun. Ini juga sebagai pembelajaran bagi orang tua yang biasa memanfaatkan uang KJP untuk keperluan bukan pendidikan.
"Kita maklum kan kadang-kadang dalam satu keluarga kalau bapaknya lagi susah, uang dia bisa pinjam pakai uang anaknya. Tapi kalau minjem pakai KJP, kan ini anak jadi korban," lanjut Ahok.
Ketatnya aturan ini memang sengaja dibuat agar setiap anak di Jakarta bisa sekolah meski dengan kondisi ekonomi yang tidak baik. Dengan menjaga anak tetap sekolah, keluarga bisa memiliki masa depan yang lebih baik.
"Kita punya konsep bagaimanapun menyelamatkan anak-anak jangan sampai putus sekolah. Jadi kalau dia enggak putus sekolah, harapan keluarga itu akan ada pada masa depan, masih ada harapan. Idenya seperti itu," tutup Ahok. (Ali/Yus)