Liputan6.com, Jakarta - Dunia poliitik dan birokrasi memang memiliki kesan buruk di mata masyarakat. Para politisi dan pejabat dinilai hanya memikirkan kepentingan pribadi dan cenderung korupsi dan malas dalam bekerja.
Hal itulah yang ingin diubah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Sebagai orang yang sudah berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain, dari satu partai ke partai lain tentu sangat paham hal itu.
Namun, Ahok tak mau itu terjadi di Jakarta. Dia ingin membuktikan seluruh stigma buruk yang berkembang di masyarakat bisa dipatahkan dan diubah dengan kinerja baik di Jakarta.
Advertisement
"Dalam politik saya mau balikkan 2 stigma. Pertama politisi itu korup, malas, curi uang. Enggak, Anda salah. Saya buktikan di Jakarta," tegas Ahok saat memberi pengarahan pada para CPNS di Blok G Balaikota, Jakarta, Selasa (25/8/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mencontohkan, dirinya bekerja lebih keras dibanding para PNSÂ yang notabene bawahannya. Dia kerap pulang malam untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan.
"Saya bangun pukul 04.30 WIB. Semua jadwal begitu padat sampai saya tidak mau melihat jadwal keluar saya langsung tanya apa lagi. Magrib agak kosong, tapi harus disposisi," jelas Ahok.
Kemudian, yang kedua, Ahok ingin mematahkan stigma menjadi PNS itu bisa bekerja seenaknya. Karena tidak bisa dipecat, para PNS bekerja semaunya, tanpa memikirkan pelayanan yang harus diberikan kepada warga.
"PNS naik golongan naik jabatan enggak bisa turun. Enggak, dia bisa dipecat. DKI sudah saya buktikan. Eselon II saja bisa saya pecat. Seperti main ular tangga, Anda bisa turun," tutup Ahok. (Ali/Yus)