Sukses

Lagi, Driver Go-Jek Dianiaya Pengojek Pangkalan di Bekasi

Tak hanya itu, lanjut Paino, baru-baru ini seorang driver Go-Jek juga menjadi korban perampokan di Bekasi.

Liputan6.com, Bekasi - Lagi, driver atau pengendara Go-Jek menjadi korban kekerasan. Kali ini menimpa Asep Supriatna (23), warga Teluk Buyung, Bekasi Utara. Ia harus menderita luka benjol di pelipis mata kirinya, lantaran terlibat cekcok dengan ojek pangkalan.

Tak hanya itu, sepeda motor Honda Beat bernopol B 3465 KVS milik Asep juga rusak, akibat disayat-sayat oleh para pengojek pangkalan menggunakan senjata tajam.

Asep mengatakan, peristiwa ini bermula saat dirinya hendak membawa penumpang di Jalan Agus Salim, Bekasi Timur, tepatnya di depan SMA Negeri 1 Kota Bekasi, pada Selasa sore sekitar pukul 15.30 WIB. Namun, belum saja penumpang naik ke motornya, Asep tiba-tiba disatroni sejumlah pengojek pangkalan setempat.

Cekcok pun terjadi. Bahkan, menurut Asep, para tukang ojek itu menanyakan alasan dirinya mengambil penumpang di wilayah tersebut. "Ngapain lu di mari?" tiru Asep kepada Liputan 6.com di Mapolresta Bekasi Kota, Selasa (25/8/2015) malam.

Asep lantas mencoba beragumen membela diri. Suasana pun memanas. Pada saat bersamaan, beberapa pengojek pangkalan menarik helm yang dikenakan Asep, hingga terjatuh ke aspal. Bahkan, motor Asep pun sempat jadi bulan-bulanan mereka. Jok sepeda motornya disayat menggunakan senjata tajam.

"Awalnya yang datang ada 3 orang. Mereka tiba-tiba aja memaki-memaki saya. Saya pun coba bela diri. Tak lama, jok belakang saya di sobek pakai cutter sama mereka. Itu padahal saya lagi mau narik penumpang yang ke-5, yah eggak jadi dah," ujar dia.

Alhasil, Asep pun memilih angkat kaki. Namun entah mengapa, Asep yang baru seminggu bergabung menjadi awak Go-Jek itu, kembali mendatangi para pengojek pangkalan di tempat pangkalan mereka.

"Setelah motor saya disilet, saya pun cancel penumpang saya. Saya jadi enggak narik. Nah, setelah itu saya pergi, dan kembali datangi lagi, maksudnya mau negur mereka. Menanyakan mengapa lakukan hal ini. Saya bahkan mau ajak mereka untuk gabung," cerita dia.

Nah, di saat itulah, Asep lagi-lagi menjadi bulan-bulanan para pengojek pangkalan. Dari kata-kata intimidasi hingga di-'tanduk' kepalanya oleh seorang pengojek di antara mereka.

"Yang kedua ada 8 orang-an. Nah, saya adu mulut, tiba-tiba aja dia jedotin kepala dia ke kepala saya. Saya sampai benjol," keluh Asep.

Akhirnya angkat kaki lagi. Namun, kejadian nahas ini ia ceritakan kepada paguyubannya. Puluhan anggota Go-Jek yang tersebar di Bekasi Raya pun langsung mendatangi Polresta Bekasi Kota. Mereka menggelar aksi solidaritas bersama anggota keluarga Asep.

Wilayah Rawan

Sementara, Paino (35) koordinator Go-Jek wilayah Bekasi menjelaskan, wilayah tempat Asep mengalami penganiayaan memang dikenal rawan penolakan ojek online. "Sebenernya sudah sering kita ingatkan, beberapa titik rawan. Mungkin karena korban masih baru, dia tidak paham," ucap Paino.

Dia menjelaskan, aksi solidaritas ini dilakukan lantaran kasus yang menimpa Asep dan anggota Go-Jek lainnya terus saja berulang. Bahkan, seminggu belakangan seorang driver Go-Jek, dirampok dan diancam menggunakan senjata tajam.

"Ada juga baru seminggu, driver kita dirampok pakai celurit. Namanya, Febi (28). Ia dirampas HP Go-Jek nya, TKP nya di depan Gedung MM. Ia pun sudah laporan di Polsek Bekasi Selatan," beber Paino.

Tak hanya itu, lanjut Paino, baru-baru ini seorang driver Go-Jek juga menjadi korban perampokan di jalan. Dia bernama Yasin, warga Bekasi. "Kalau si Yasin dirampok di jembatan Ir Juanda," pungkas Paino.

Sementara, Kapolresta Bekasi Kota Kombes Pol Daniel Tifaona mengatakan, setelah mendapatkan laporan adanya penganiayaan terhadap driver Go-Jek, pihak kepolisian langsung mengamankan 2 pelaku.

"2 Pelaku sudah diamankan dan kini masih dalam pemeriksaan penyidik," kata Daniel. Kasusnya kini dalam penyidikan pihak kepolisian Polresta Bekasi Kota. (Rmn/Mar)