Sukses

Ahok: Kalau Minta Sertifikat, Itu Namanya Mau Jual Rusun

Padahal, menurut Ahok, Pemprov DKI sudah mengizinkan warga tinggal selamanya di Rusunawa Jatinegara Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Ahok menyatakan hanya memberikan kompensasi berupa rumah susun bagi warga Kampung Pulo, Jakarta Timur terdampak normalisasi Sungai Ciliwung. Menurut gubernur bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama ini, Pemerintah Provinsi DKI sudah mengizinkan warga tinggal selamanya di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat.

"Sekarang saya tanya sama Anda, 'Eh, mau enggak tinggal di rumah gua di Menteng, nanti kalau ada yang rusak segala macam gua yang perbaiki. Sampai kapan? Sampai lu bosen anak turunan lu bosen. Ya udah gua minta sertifikatnya, itu mah lu mau jualan (rusun). Kalau lu mau tinggal mah, tinggal aja," ujar Ahok usai menghadiri Hari Anak Nasional di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (26/8/2015).

Penampakan Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, Jumat (21/8/2015). Dari 429 warga yang telah mengikuti undian unit hunian, baru 238 warga Kampung Pulo yang telah mengambil kunci unit hunian di Rusunawa tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Mantan Bupati Belitung Timur itu menilai, tawaran bagi warga yang tinggal di Rusunawa Jatinegara Barat hanya membayar Rp 300 ribu per bulan merupakan pilihan terbaik. Hanya dengan Rp 10 ribu per hari, seluruh kebutuhan keamanan, kebersihan, hingga perawatan unit sudah terpenuhi.

"Mana ada di apartemen engsel rusak, pintu rusak bayar enggak? Bayar. Kalau di rusun engsel rusak pintu rusak siapa yang kerjain? Kami (Pemprov DKI Jakarta)," jelas Ahok.

Ahok berani bertaruh tidak ada apartemen dengan fasilitas serupa Rusun Jatinegara Barat yang hanya membayar Rp 300 ribu satu bulan. Untuk biaya pemeliharaan lingkungan saja jauh lebih mahal.

"Tanya aja apartemen deket-deket situ berapa harganya, semiliar. Biaya rawatnya bisa sejuta sebulan, kita cuma Rp 300 ribu. Nah ini nuntutnya apa, minta sertifikat, kasih sertifikat, dijual," pungkas Ahok. (Ans/Sss)