Liputan6.com, Jakarta - Hutan dan lahan di Gunung Slamet dan Gunung Lawu dilaporkan masih terbakar hingga saat ini. Tim gabungan kesulitan untuk melakukan pemadamam.
Kebakaran hutan dan lahan yang melanda Gunung Slamet terjadi sejak Senin 24 Agustus, di ketinggian 2.400 hingga 2.700 meter mdpl.
"Kebakaran hutan seluas 50 hektare di petak 58, lereng Gunung Slamet terus bergerak ke arah tenggara. 5 titik api sudah berhasil dipadamkan, dan 20 titik api masih terbakar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPBÂ Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu (26/8/2015).
Advertisement
Sejauh ini, tim BPBD Banyumas, TNI, Polri, Dinas Kehutanan, relawan dan masyarakat masih berusaha memadamkan api. Lokasi yang terbakar sulit dijangkau.
"Perlu waktu 7-8 jam jalan kaki untuk mencapai lokasi kebakaran. Kendala utama adalah medan berat, angin kencang, cuaca kering, tidak ada air, dan sebagian api sudah membakar hebat. Upaya pemadaman dilakukan secara manual dengan ranting, menutup api dengan tanah dan membuat sekat agar api tidak menyebar," kata dia.
Sementara itu kebakaran di Gunung Lawu yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, mulai terbakar sejak Minggu 23 Agustus 2015. Api berkobar dari sisi yang berada di Desa Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur lalu merembet ke Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
"Awalnya ada 6 titik api yang membakar semak belukar dan hutan di petak 63F dan 63G yang kemudian menyebar ke petak 63H dan 63U. Sebanyak 250 personel dikerahkan dari BPBD Karanganyar, Polri, TNI, Perhutani, relawan dan masyarak," jelas Sutopo.
Untuk menjangkau lokasi tersebut, urai dia, diperlukan 3-4 jam jalan kaki. Api belum bisa dipadamkan karena medan berat, angin kencang dan tidak ada air.
"Konsentrasi pemadaman di KPH Lawu Utara di atas Candi Cetho Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Api kembali mengarah ke wilayah Jawa Timur," beber dia.
Sutopo menambahkan, pemadaman juga dilakukan dari sisi timur oleh BPBD Magetan, TNI, Polhut, relawan dan masyarakat. Hutan di petak 39 dan petak 40 jenis hutan pinus terbakar. Api belum bisa dipadamkan dan meluas sampai petak 73 karena di tebing-tebing curam. (Tnt/Ado)