Liputan6.com, Jakarta - Impor pangan tengah menjadi perhatian saat ini. Terutama setelah langkanya daging dan terakhir penggeledahan perusahaan importir garam di Sidoarjo, Jawa Timur. Â
Terkait masalah impor, Panglima TNI Jenderal TNIÂ Gatot Nurmantyo punya pengalaman. Dia bercerita pernah ditawari membujuk 2 menteri untuk memberlakukan impor beras di Indonesia.
"Ada orang dari negara tetangga menawarkan saya, dia bilang Pak Gatot saya kasih uang Rp 500 miliar. Bayangkan bisa dapat berapa istri," ujar Gatot saat menghadiri rapat Upaya Khusus Peningkatan Industri Perberasan di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Gatot melanjutkan, dengan uang sebesar itu dia bertugas merayu Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan.
"Tugas saya untuk merayu Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan untuk mau impor beras. Saya langsung bilang ke Pak Menteri Pertanian, Pak ada rezeki. Tapi Pak Menpan bilang saya anak petani. Kasihan Pak. Terus saya jawab, sama seperti saya, salaman dulu," ungkap Gatot yang disambut tawa peserta rapat.
Gatot menegaskan, petani saat ini sudah bisa menyiapkan hampir 1,4 juta ton beras dan stok bulog mencapai 1,6 juta ton beras.
"Nah itu kan sudah mencapai hampir 3 ton. Terus kenapa perlu beras impor lagi. Itu saja sudah bisa tahan pangan kita," pungkas Gatot. (Sun/Sss)
Cerita Panglima TNI Diiming-imingi Rp 500 M untuk Rayu 2 Menteri
"Ada orang dari negara tetangga menawarkan saya, dia bilang Pak Gatot saya kasih uang Rp 500 miliar. Bayangkan bisa dapat berapa istri."
Advertisement