Liputan6.com, Serang - Mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Kerakyatan (Format) berunjukrasa menolak pemecatan Sekretris Daerah (Sekda) Banten Kurdi Matin di perempatan Ciceri, Kota Serang, Banten.
"Baru saja seorang birokrat yang punya keinginan membangun kultur bersih di Banten, berusaha disingkirkan oleh Rano. Ini menandakan Gubernur hari ini tidak punya komitmen dalam membangun pemerintahan yang bersih dan lepas dari kepentingan politik kekuasaan," kata seorang orator Mahendra Seftianzah, Serang, Banten, Kamis (27/8/2015).
Mahasiswa yang mengaku ikut serta menurunkan Ratu Atut melalui aksi demonstrasi ini pun menuding, Rano Karno telah melanggar konstitusi dengan memecat Kurdi Matin sebagai Sekda Banten.
"Sejak menggantikan Atut sebagai pimpinan tertinggi di Banten. Rano sama sekali tak berbuat apa-apa untuk kepentingan rakyat. Ia justru banyak membuat kegaduhan dengan perebutan kekuasaan," imbuh koordinator aksi Nedi.
Sementara Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, pergantian atau pun pemecatan seorang PNS merupakan hal biasa. Terlebih hal tersebut sudah diatur dalam UU Aparatur Sipil Negara (ASN). Karena PNS merupakan abdi negara. Di mana gaji seorang pimpinan daerah dan PNS berasal dari pajak rakyat yang telah disetorkan.
"Menteri saja bisa di-reshuffle, apa lagi Sekda. Tidak ada hal yang luar biasa. Kita harus mengikuti ASN. Saya membutuhkan orang yang bisa bekerja untuk mendampingi," kata Rano pada kesempatan berbeda.
Terkait informasi yang beredar bahwa Kurdi dipecat karena pernyataannya --yang mengajak masyarakat Banten merampok APBD Banten dan beredar di Youtube, Rano mengatakan, pihaknya telah menanyakan kebenaran hal tersebut kepada Kurdi secara langsung.
"Sebetulnya saya adalah orang yang paling kecewa. Karena saya berharap dia (Sekda Banten) bisa membantu saya. Tapi waktu saya tanya ke beliau, apa ini maksud statment begini? Dia jawab, dia juga enggak tahu. Karena saya yakin, bukan cuma sekupret gini doang yang di Youtube," tegas Rano.
Terkait kisruh Sekda Banten yang terjadi beberapa hari belakangan ini, Rano meminta semua pihak menahan diri dan tidak membuat kekisruhan yang justru merusak Provinsi Banten.
"Pemberhentian dan pengangkatan pejabat adalah hal yang biasa, sesuai kemampuan dan keahliannya terkait dengan pemberhentian Sekda Banten," kata anggota Keluarga Besar Kesultanan Banten H Tb A Abbas Wasee, saat dihubungi.
Menurut Abbas, terlepas dari kekurangannya selaku Sekda, Kurdi dianggap sebagai seorang putra terbaik Banten.
"Rano Karno harus sadar dan banyak berterimakasih kepada masyarakat Banten, khususnya tokoh ulama Banten yang sudah bawa dia ke Banten," ujar dia.
Abbas pun berharap agar pemeran Bang Doel dalam sinetron Si Duoel Anak Sekolahan itu lebih memahami tata krama, etika, dan kultur yang berlaku di tanah Jawara.
"Sisa jabatan dia harus difokuskan untuk kemakmuran, kesejahteraan masyarakat Banten. Jangan sampai APBD Banten tidak terserap," tegas dia.
Rano Karno yang belum genap satu bulan menjabat sebagai Gubernur Banten, memberhentikan Sekda Banten Kurdi Matin, berdasarkan Surat Keputusan Presiden (Keppres). (Rmn/Mar)
Kisruh Pemecatan Sekda Banten, Rano Karno Minta Warga Tenang
Terkait kisruh Sekda Banten yang terjadi beberapa hari belakangan ini, Rano meminta semua pihak menahan diri dan tidak membuat kekisruhan.
Advertisement