Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kesal dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tak berani menggunakan anggaran untuk menjalankan program 2015. Hal ini berdampak pada rendahnya penyerapan anggaran DKI, yakni 19,2%.
Ahok menegaskan, bawahannya tidak perlu takut membelanjakan anggaran untuk menjalankan program. Hanya saja harus jujur. Bila tidak, tentu sanksi pemecatan menunggu.
"Ilmu hukum kita cuma 3 kok, hukum 1 pecat, hukum 2 pecat, hukum 3 pecat, itu saja," tegas Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (28/8/2015).
Ahok mencontohkan, pembelian barang yang sudah masuk dalam e-Catalog, seperti alat berat dan truk sampah sebenarnya bisa dengan cepat dibeli karena harganya sudah tercantum. Para SKPD tak kunjung membeli dengan alasan harus sewa.
"Sewa sama orang bisa main, kan kamu kontrak sekian bisa minta 10%. Ini saya suudzon loh, jadi alasannya apa? Enggak berani," imbuh Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu jelas sangat jengkel karena permintaan pembelian alat berat sudah sejak 2013. Tapi tidak juga dilakukan. Karena itu, sanksi pemecatan siap menanti.
"Tergantung gua minum obat, kalau minum obat yang enggak pas ya besok gua pecat," tutup Ahok. (Mut)
Ahok Ancam Pecat SKPD Takut Gunakan Anggaran
Ahok kesal dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tak berani menggunakan anggaran untuk menjalankan program 2015.
Advertisement