DPR Bakal Dalami 'Matinya' Website Revolusi Mental

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meluncurkan website www.revolusimental.go.id pada Senin 24 Agustus 2015 lalu. Website tersebut merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Revolusi Mental yang dicanangkan Kemenko PMK.

Namun belum 24 jam diseluncurkan di dunia maya, server website tersebut ‎sudah down atau tak bisa diakses.‎ Padahal biaya untuk meluncurkan website tersebut disebut-sebut mencapai Rp 140 miliar.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkejut dengan biaya web tersebut. "Ini di luar nalar kita, masa ada web sebesar itu," kata Fadli digedung DPR, Jumat (28/8/2015).

DPR pun mendorong dilakukan investigasi atas mahalnya web tersebut tapi langsung 'mati' di hari pertama peluncurannya. "Ini harus dicek, kalau ada web miliaran luar biasa itu hebatnya. Saya tidak yakin ada web semahal itu, mestinya ada sesuatu di situ," tegas Fadli Zon.

Namun, Kemenko PMK membantah menghabiskan dana ratusan miliar rupiah untuk meluncurkan dan mengelola situs www.revolusimental.go.id. Website yang diluncurkan pada Senin 24 Agustus 2015 lalu dikabarkan diduga menelan biaya Rp 140 miliar uang negara.

"Kami ingin meluruskan, pembiayaan program website yang dikabarkan menelan Rp 140 miliar itu tidak benar," kata Sekretaris Kemenko PMK Sugihartatmo, Kamis 27 Agustus 2015.

Dia mengaku, dana yang dialokasikan untuk website tersebut hanya Rp 200 juta‎. Uang yang diambil dari APBN 2015 itu juga diperuntukkan maintenance website selama 1 tahun.

"Anggaran untuk website dialokasikan maksimal Rp 200 juta. Sekalian untuk maintenance selama 1 tahun," ujar Sugihartatmo.

Website itu sendiri merupakan salah satu program Gerakan Nasional Revolusi Mental yang dicanangkan Kemenko PMK. Di mana ada 3 nilai yang dicanangkan dalam gerakan nasional itu.

"Penggunaan instrumen website itu hanya salah satu dari sejumlah program Gerakan Nasional Revolusi Mental. Gerakan ini memiliki 3 nilai, yakni integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong," ucap Sugihartatmo. (Mut)