Sukses

JK: Demo 'Bersih' Bisa Jadi Tontonan WNI di Malaysia

Menurut JK, aksi yang dilakukan di Malaysia mirip dengan reformasi Indonesia pada Mei 1998 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan ribu orang di Malaysia yang menamakan dirinya kelompok Bersih demonstrasi besar-besaran 34 jam di kawasan Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu 29 Agustus hingga Minggu malam 30 Agustus lalu. Mereka menuntut Perdana Menteri Najib Razak mundur terkait skandal keuangan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak khawatir dengan keadaan WNI di negara tersebut. Menurut politikus yang akrab disapa JK itu, demo tersebut tidak anarkis. Bahkan, aksi itu bisa menjadi tontonan WNI di sana.

"Tidak apa-apa. Di sana kan damai-damai saja. Apanya dikhawatirkan. Malah bisa jadi tontonan (WNI). Demonstrasi di sana tidak merusak," ucap JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2015).

Menurut JK, demonstrasi [gerakan Bersih]( 2305477 "") di Malaysia mirip dengan reformasi Indonesia pada Mei 1998 lalu. Hanya, ia tidak mau berkomentar lebih jauh karena persoalan tersebut bukan urusan dalam negeri.

"Itu kan sama dengan reformasi kita zaman dulu. Ya kita tunggu aja, ya itu masalah dalam negeri mereka," tandas JK.

Demonstran yang dominan beratribut kuning itu mendesak Perdana Menteri Najib Razak mengundurkan diri terkait dugaan korupsi. Najib dituduh menggelapkan US$ 700 juta atau Rp 9,8 triliun dari Sovereign Wealth Fund.

Namun Najib menyangkal dugaan tersebut. Dia mengatakan dana yang diterima di akun pribadinya adalah sumbangan politik dari pihak asing.

Terkait demo besar-besaran kelompok Bersih ini, Malaysian Communications and Multimedia Commission menyatakan bahwa unjuk rasa dapat mengancam keteraturan dan keharmonisan masyarakat. (Ans/Ron)