Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie mengaku bersyukur namanya tidak tercantum di daftar 8 Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diserahkan panitia seleksi (pansel) ke Presiden Joko Widodo.
"Alhamdulillah. Kita positif saja, enggak apa tidak dipilih. Kan saya juga ikut karena diminta oleh pansel. Kalau dinilai ada yang lebih baik, kita mesti ikhlas terima semata-mata untuk bangsa dan negara saja," ujar Jimly dalam pesan singkatnya, Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Selain itu, dia dapat fokus menyukseskan pilkada serentak dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
"Dengan begitu saya bisa fokus di DKPP untuk sukseskan dulu pilkada 2015. Sama mulianya di mana saja kita mengabdi," pungkas Jimly.
Presiden Joko Widodo mengumumkan 8 nama yang telah diserahkan panitia seleksi calon Pimpinan KPK. Kedelapan nama ini nantinya dikerucutkan menjadi 4 orang setelah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
Berikut 8 nama Capim KPK yang lolos:
1. Saut Situmorang (staf ahli kepala BIN);
2. Surya Chandra (Direktur Trade Union Center dan dosen Unika);
3. Alexander Marwata (hakim ad hoc Tipikor);
4. Basaria Panjaitan (Polri);
5. Agus Rahardjo (mantan LKPP);
6. Sujanarko (Direktur Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja sama Antar-Komisi dan Instansi KPK);
7. Johan Budi SP (Pelaksana Tugas Pimpinan KPK);
8. Laode Muhammad Syarif (Rektor Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan Senior Adviser Partnership for Govermance Reform in Indonesia). (Bob/Mut)
Jimly Asshiddiqie Bersyukur Gagal jadi Pimpinan KPK
Dia dapat fokus menyukseskan pilkada serentak dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.
Advertisement