Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengaku geleng-geleng kepala melihat tingkah laku para kepala daerah di Papua yang jarang berada di daerah pemerintahannya. Karena itu pria berkumis tipis itu pun menasihati mereka.
Hal ini diungkapkannya kala makan malam bersama para pemimpin media di Jakarta.
"Banyak pejabat di Papua tidak ada di tempat. Banyak juga buang uang ke Jawa," kata Luhut pada Selasa malam 1 September 2015. "Bagaimana bisa me-manage daerah besar kalau tidak ada di sana," imbuh dia.
Karena itu dia mengaku telah mendiskusikan masalah ini dengan Presiden Jokowi dan menyepakati sesuatu. Lalu apa kesepakatan Luhut dan Jokowi?
"Akhirnya bersepakat bahwa jika (kepala daerah) 7 hari nggak di tempat bisa dipecat. Sudah berkoordinasi dengan Mendagri (Tjahjo Kumolo) dan Presiden Jokowi. Saya bilang sekali-kali Bapak Presiden pecat gubernur. Harus disiplin," imbuh dia.
Selain itu, Luhut pun mengaku telah berkomunikasi dengan kelompok pendeta di Papua. Dia meminta mereka untuk menasihati para pejabat di Bumi Cenderawasih tersebut.
"Saya bilang, 'Bapak pendeta, kasih khotbah ke para pejabatnya. Biar pada sadar'," cerita Luhut sambil disambut tawa yang hadir. (Ndy/Ado)
Luhut: Jarang Ada di Tempat, Jokowi Akan Pecat Pejabat di Papua
Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan 'geleng-geleng kepala' melihat tingkah laku para kepala daerah di Papua yang jarang berada di daerahnya.
Advertisement