Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kini tengah menyusun pejabat Pemprov DKI yang akan dilantik Jumat 4 September besok. 1 di antara ratusan pejabat yang diganti adalah Sekretaris Dewan (Sekwan) Ahmad Sotar.
"Iya, salah satunya sekwan. Kita lagi evaluasi siapa bisa gantikan sekwan," ungkap Ahok di Balaikota, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Ahok menjelaskan, ada beberapa masalah yang dialami Sotar selama ini, sehingga terpaksa menjadi bagian dari pejabat yang dievaluasi. Sebut saja, masalah pembacaan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Pemprov DKI 2014 dan parkir DPRD.
"Ya, bisa gara-gara BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) kemarin. Bisa urusan KUA PPAS (Kebijakan Umum Anggaran Plafon Penggunaan Anggaran Sementara), bisa urusan parkir macam-macam," kata dia.
Selain Sekretaris Dewan, Ahok juga sedang mengevaluasi 1 jabatan lagi di jajaran Sekretaris Daerah. Ada seorang asisten sekda yang sedang masuk masa pengawasan.
"Satu lagi salah satu asisten Sekda," tandas Ahok.
Sebelum penggantian ini, Ahok sempat berkali-kali mengingatkan Sotar untuk tidak bermain-main dengan jabatannya. Peringatan itu beberapa kali disampaikan dalam kesempatan pelantikan pejabat.
Kemarahan Ahok mulai muncul saat dirinya tidak diberi kesempatan berbicara saat pembacaan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) keuangan APBD 2014 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Tidak hanya itu, LHP tidak langsung diberikan kepadanya seusai pembacaan, laporan itu justru diberikan kepada Sekretaris Daerah (Sekda).
Selain itu, Ahok juga sedang meminta Inspektorat DKI Jakarta untuk menyediliki aliran dana parkir, yang ditarik kepada setiap warga yang parkir di basement DPRD. Sotar disebut-sebut menerima setoran parkir itu. (Rmn/Mvi)
Sekretaris Dewan Kena 'Cuci Gudang' Ahok
Selain Sekretaris Dewan, Ahok juga sedang mengevaluasi 1 jabatan lagi di jajaran Sekretaris Daerah.
Advertisement