Sukses

Amien Rais Sudah Ajak Petinggi KMP Gabung ke Pemerintah

Amien Rais mengaku, tidak ada kepentingan apapun yang membuat partainya ikut bergabung dengan pemerintahan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengatakan, sudah berbicara dengan petinggi Koalisi Merah Putih (KMP) sejak lama mengenai kemungkinan bergabung dengan pemerintah. Apalagi, ada kekuatan besar yang mengancam negara ini.

"Sudah saya sampaikan ke Mas Prabowo dan Mas Ical saat saya ceramah di Kahmi dan di beberapa kampus, saat ramadan, mengapa kita tidak membuka komunikasi yang enak dan menguntungkan," kata Amien Rais di kediamannya, Sleman, Yogyakarta, Kamis (3/9/2015).

Amien Rais menjelaskan, saat itu dia mengatakan pada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie untuk mengakses ke pemerintah dan mengajak sharing of power dan sharing of responsibility.

"Mari kita pikul bersama sama. Kemudian Pak Prabowo ketemu Pak A. Lalu Pak ARB ketemu Pak B. Bukan singkatan itu 2 orang ya. Tapi ternyata apa, sementara kita belum perlu (gabung) dan nggak perlu sementara kita masih cukup kuat," ujar dia.

Amien Rais mengaku, tidak ada kepentingan apapun yang membuat partainya ikut bergabung dengan pemerintahan. Ia hanya mengingatkan, kepentingan imperialis dunia sangat kejam dan jangan sampai Indonesia terlibat di dalamnya.

"Saya sudah 72 tahun sudah nggak punya keinginan lain. Sebelum dipanggil malaikat kita jangan ikuti negara lain. Kekuatan imperalis tidak punya kemanusiaan. Kekuatan imperialis itu tidak ada perikemanusiaanya. Ketika bom di Afganistan, Irak, Libya, itu tontonan menarik di dunia barat," ujar Amien.

PAN memutuskan bergabung dengan pemerintah. Partai besutan Amien Rais itu memutuskan untuk mendukung pemerintah karena menilai kepentingan bangsa lebih mendesak.

"PAN menilai tidak tepat kalau kita berbicara KIH dan KMP, melihat perekonomian yang melambat, tidak lagi kita kotak-kotak karena ada kepentingan yang lebih besar," ujar Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam keterangan persnya usai bertemu Presiden Jokowi, pada Rabu 2 September 2015. (Mvi/Mut)