Liputan6.com, Jakarta - Komjen Pol Budi Waseso membantah isu pencopotan dirinya dari jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri. Pria yang akrab disapa Buwas ini mengaku sudah bertemu Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti. Atasannya itu sama sekali tidak menyinggung tentang wacana pencopotan jabatannya.
"Sampai saat ini saya sendiri belum menerima beritanya. Dan saya bertemu Pak Kapolri, beliau tidak menyinggung masalah itu," ujar Buwas saat berkunjung ke SCTV Tower, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Buwas juga tak merasa melakukan 'kegaduhan' yang disebut-sebut sejumlah pihak. Menurut dia, tindak tanduk ia dan anggotanya sudah memenuhi prosedur penegakan hukum, seumpama dalam penggeledahan yang belakangan ini menyita perhatian masyarakat dan pemerintah.
"Sepengetahuan saya, saya tidak pernah berbuat kegaduhan, dan itu saya kira sesuai prosedur. Dan kita dapat izin dari pengadilan (untuk menggeledah). Saya hanya melaksanakan tugas penyidikan, penyitaan administrasi terkait kasus," kata jenderal bintang 3 ini.
Buwas menambahkan, dalam lingkungan Polri tidak ada istilah pencopotan jabatan. Yang ada hanya mutasi jabatan. Itu pun hal yang wajar, karena tujuannya untuk penyegaran anggota.
"Di Instansi Polri sudah biasa ada mutasi tugas. Tapi tidak ada istilah pencopotan. Kalau ada kegiatan mutasi, itu wajar dan biasa saja," pungkas Buwas.
Setelah muncul petisi dari sejumlah aktivis pada Juli lalu, isu pencopotan Komjen Pol Budi Waseso sebagai Kabareskrim Polri kini kembali menguat. Gebrakan dalam menindak sejumlah kasus korupsi disebut-sebut menjadi penyebab wacana ini menguat. Sebut saja penggeledahan terbaru di kantor Dirut PT Pelindo II RJ Lino di Tanjung Priok, Jakarta Utara beberapa hari lalu, terkait kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane. (Rmn/Mut)
Buwas: Saya Tak Berbuat Kegaduhan, Semua Sesuai Prosedur
Buwas juga tak merasa melakukan 'kegaduhan' yang disebut-sebut sejumlah pihak.
Advertisement