Liputan6.com, Jakarta - Kabreskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso atau Buwas resmi dimutasi menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), menggeser Komjen Pol Anang Iskandar yang berganti menjadi Kabareskrim.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan, mutasi atau pergeseran jabatan hal yang lumrah di internal Polri. Apalagi kebutuhan organisasi Polri membutuhkan kehadiran Buwas di tempat yang lain.
"Karena sekarang darurat narkoba, dan Pak Buwas dibutuhkan. Pak Budi Waseso bisa lebih fokus dan diharapkan lebih progresif untuk penanganan kasus narkoba," kata Anton di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (4/9/2015).
Anton menjelaskan, dalam telegram rahasia yang diterbitkan semalam, Polri tidak hanya merotasi Buwas dan Anang. "Di samping itu pula di dalam telegram rahasia ada 71 Pati (Perwira Tinggi) dan Pamen (Perwira Menengah), termasuk beberapa kapolda," tambah dia.
Menurut Anang, mutasi jabatan di internal Polri bukan sesuatu yang bersifat negatif. Melainkan bisa membawa dampak positif bagi bangsa dan organisasi Polri sendiri.
"Peningkatan karier dan pergantian pengalaman agar seseorang bisa. Karena Polri sifatnya general," tutup Anang.
Wacana pencopotan Komjen Pol Budi Waseso atau Buwas mulai menguat sejak Juli lalu. Buwas disebut-sebut menjadi biang 'kegaduhan' dalam penindakan sejumlah kasus korupsi belakangan ini.
Isu pencopotan Buwas kembali menguat pasca-penggeledahan Dirut PT Pelindo RJ Lino, terkait dugaan korupsi pengadaan mobile crane dalam kasus dwelling time. (Rmn/Ein)
Ini Alasan Polri Jadikan Buwas Kepala BNN
Anton menjelaskan, dalam telegram rahasia yang diterbitkan semalam, Polri tidak hanya merotasi Buwas dan Anang.
Advertisement