Liputan6.com, Tuban - Salah satu agenda lawatan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Jawa Timur adalah mengunjungi panti tunagrahita. Di sana, Menteri Khofifah memberi semangat kepada para penyandang tunagrahita agar memenangkan olimpiade disabilitas seperti Agustus lalu.
Wajah haru menyelimuti Khofifah saat tiba di UPT Rehabilitasi Sosial Tunagrahita Tuban, Jawa Timur. Seolah tak kuasa menahan rasa harunya, dia membentangkan tangan menyambut pelukan para penghuni panti.
"Oleh karena itu kenapa saya hadir ke sini, saya ingin di panti ini nanti disisir kembali dikawal kembali dan dibina kembali potensi anak-anak yang dulu mereka sudah pernah ada yang dapat emas, dapat perunggu," ujar Khofifah di Tuban, Jawa Timur pada Sabtu 5 September 2015.
Dalam kesempatan yang sama, sang menteri juga menyampaikan dorongan percepatan pengesahan RUU Penyandang Disabilitas yang tengah digodok di DPR. Ia menuturkan, percepatan pengesahan tersebut akan memperkuat pemenuhan kebutuhan hak-hak dari penyandang disabilitas.
"Itu yang semoga kita mendapat percepatan pembahasan RUU penyandang disabilitas oleh DPR. Baik grahita, rungu, wicara, harus mendapatkan pemenuhan hak-haknya. Baik hak pendidikan, pekerjaan, dan hak politiknya sebagai warga negara," sambung Khofifah.
Berdasarkan data Susenas pada 2012 yang disampaikan Khofifah, ada sekitar 6,6 juta penyandang tunagrahita di Indonesia. Sedangkan data Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebut, ada sekitar 2,67 persen atau setara dengan 8 juta masyarakat penyandang tunagrahita.
Karena itu, Khofifah menekankan, agar pelatihan penyandang tunagrahita tetap dilakukan dan ditingkatkan. Ia menuntut agar pelatihan keterampilan di tiap UPT harus berjalan terus.
"Ya namanya vocational training. Seperti kalau yang perempuan itu di sini membuat kacang goreng dan yang laki-laki membuat paving," pungkas Khofifah. (Ndy/Mut)