Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingin mengubah kawasan Sudirman-Thamrin seperti jalanan yang ada di New York, Amerika Serikat. Perubahan wajah Jakarta ini akan dilakukan bertahap setelah pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) selesai.
Saat ini median Jalan Sudirman-Thmarin dibongkar untuk konstruksi MRT. Mesin bor untuk jalur bawah tanah sudah datang dan siap bekerja. Setelah pengeboran selesai, pengerjaan akan fokus di bawah tanah sehingga median jalan bisa kembali digunakan.
Khusus untuk Jalan Sudirman, median jalan pemisah antara jalur cepat dan jalur lambat akan dibongkar. Sebagai gantinya, tanaman yang ada di median jalan akan dipindahkan ke trotoar. Tepi jalan ini akan dilebarkan dengan memakan pagar gedung yang ada di jalan itu.
"Makanya saya minggu ini mau sosialisasi dulu ke pemilik gedung, saya mau kasih dia insentif boleh buka di bawah jadi cafe. Jadi istilah anak muda itu tempat hang out gitu. Bayangin hang out di Sudirman-Thamrin, trotoarnya lebar terus saya kasih insentif dia pasang LED di dinding-dinding gedungnya," jelas Ahok di Balaikota Jakarta, Senin (7/9/2015).
Dinding gedung yang dibuka bisa dimanfaatkan untuk tempat berkumpul warga Jakarta. Sehingga tidak ada pembatas antara gedung dengan trotoar.
"Jadi langsung betul-betul nyambung. Nah, itu betul-betul jadi hangout 24 jam orang di Jakarta. Kita bisa bayangkan kalau semua kantor ada satpam ada CCTV terus antarkantor temboknya juga kita bongkar jadi betul-betul satu," tambah Ahok.
Pemilik gedung juga bebas memasang iklan produk atau perusahaan mereka. Bila mereka mengambil iklan dari pihak lain, tinggal bagi hasil dengan pemprov 70:30.
"Prinsip jalan kan bukan ngecilin jalan, yang penting kalau 4 jalur ya 4 jalur. Jangan ada 6 terus jadi 5 atau 4 (jalur), itu macet. Jadi lebih baik dia 4 atau 2, 2 terus gitu," tutup Ahok. (Bob/Mut)
Begini Cara Ahok Ubah Jalan Sudirman-Thamrin seperti New York
Trotoar di jalan ini akan dilebarkan dengan memakan pagar gedung yang ada di jalan itu.
Advertisement