Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan Ketua DPR dan Wakil Ketua DPR di kampanye bakal calon presiden Partai Republik Amerika Serikat, Donald Trumph, tengah menjadi sorotan di Tanah Air. Namun pimpinan DPR menegaskan, tak ada niat menyatakan dukungan kepada Donald Trump.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menjelaskan, kehadirannya bersama anggota DPR lainnya ke negeri Paman Sam untuk menghadiri Konferensi Ketua Parlemen Sedunia yang dilaksanakan di markas besar PBB. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan 148 negara, dan berlangsung dari 31 Agustus hingga 2 September 2015.
"Ketua DPR sampaikan pendapat atas nama Parlemen Indonesia, begitu juga dalam diskusi panel. Kami lakukan kegiatan bilateral dengan beberapa negara seperti Jepang, Jerman, Kroasia, Finlandia, dan beberapa negara lain," kata Fadli saat dihubungi, Senin (7/9/2015).
Usai acara, Setya Novanto dan Fadli bertemu Trump untuk bersilaturahim. Fadli berasalan, dia dan Setya sudah mengenal Donald Trump sejak lama. Ditambah, Trump juga melakukan banyak investasi di Indonesia. Pertemuan itu sendiri digelar di Trump Plaza sekitar 30 menit.
"Setelah itu kami diajak turun ke bawah, diajak untuk lihat konferensi pers dan dilakukan di lobi kantornya. Bukan di hotel atau di lapangan. Kemudian, ternyata sudah ramai dan sambil berdiri, Donald ceritakan apa isinya, kemudian Ketua DPR diperkenalkan, itu saja," ujar Fadli.
Fadli menyimpulkan, maksud pertemuan tersebut sudah dipelintir karena dianggap kampanye. Hal itu menurutnya jadi lucu karena jadwal kampanye di AS belum berlangsung hingga kini.
"Jadi sekarang itu seolah-olah diplintir, bahwa itu kampanye, bukan. Kampanye presiden AS belum berlangsung. Untuk penentuan kandidat saja belum. Ini masih seorang individual, seorang pengusaha, bukan sebagai calon presiden," tandas Waketum Gerindra ini. (Sun/Mut)