Sukses

Ratusan Monyet Serbu Pasar di Bogor

Serangan monyet sudah meluas ke tiga desa. Monyet mencari makanan seiring kemarau panjang.

Liputan6.com, Bogor - Kawanan monyet liar yang berasal dari Gunung Cibodas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, keluar dari habitatnya seiring musim kemarau yang berkepanjangan. Belakangan ini monyet-monyet liar yang diperkirakan berjumlah lebih dari 100 ekor itu menyerbu Pasar Ciampea Indah yang berlokasi di kaki gunung. Para pedagang pun resah karena banyak dagangan mereka diambil para kera.

Sarjiman (60), penjaga toilet di Pasar Ciampea Indah, mengatakan serbuan ratusan monyet yang datang secara berkoloni tersebut terjadi sejak sepekan terakhir di wilayah Kecamatan Ciampea. "Dulu memang sempat ada gangguan monyet hutan, tapi biasanya dalam jumlah kecil. Tapi kali ini datang dalam jumlah besar sampai ratusan," tuturnya  di Pasar Ciampea Indah, Kabupaten Bogor, Senin (7/9/2015).

Pasar Ciampea merupakan yang terparah mengalami gangguan monyet liar. Hampir seluruh areal pasar yang mayoritas ditempati penjual sayur dan buah menjadi lokasi penjarahan kawanan monyet liar itu.

Belum diketahui kerugian yang ditimbulkan akibat gangguan kawanan monyet hutan tersebut. Namun area serbuan atau gangguan terus meluas ke ke tiga desa yakni Cibadak, Banteng dan Desa Ciampea.

Menurut warga setempat, Enday (30), serbuan kawanan monyet ini sering terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB hingga 09.00 WIB serta sore hari sekitar pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB. Gangguan terjadi diduga akibat kerusakan habitat monyet di kawasan hutan Cibodas maupun pegunungan sekitarnya karena musim kemarau yang berkepanjangan.

"Mereka mencari makan dan air. Sebelumnya kawanan monyet juga sering mandi di kali dekat pasar," ujar Enday.

Sejauh ini, kawanan monyet hanya mencuri buah dan sayuran di lapak pedagang. Warga mulai khawatir bila lapak pedagang selalu dicuri sampai tidak ada lagi makanan, kawanan monyet ini akan mulai menyerbu rumah warga. Belakangan memang sudah ada beberapa monyet menyatroni dapur warga sekitar pasar. Warga berharap instansi terkait, seperti Kantor Lingkungan Hidup dan Dinas Pertanian dan Perkebunan bisa memberikan solusi. (Hmb/Mut)