Liputan6.com, Jakarta - Di kancah internasional nama Indonesia sedikit tercoreng dengan masalah di Papua. Termasuk dugaan tak bertanggungjawab bahwa pemerintah 'menganaktirikan' Papua dan melakukan pelanggaran HAM di sana.
Hal ini diyakini dibawa kelompok separatis yang tujuannya agar Papua berpisah dan menjadi negara merdeka dari Indonesia.
Kementerian Luar Negeri ternyata punya jurus jitu menangkal hal itu.
"Sekarang banyak isu Papua yang sangat tidak bertanggungjawab. Banyak hal tidak benar yang disampaikan atau disebarluaskan. Kita sudah memiliki satu roadmap untuk melakukan kontak," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Gedung DPR usai melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi I, Selasa 8 September 2015.
"Karena hal seperti ini tidak bisa dilakukan terus, khawatirnya terbentuk opini Indonesia seperti itu. Kita akan memperbanyak informasi terkait fakta," jelas dia.
Menlu menegaskan, menampilkan fakta soal Papua kepada dunia penting dilakukan. Karena, banyak pihak yang belum tahu apa yang sudah dilakukan pemerintah demi mensejahterakan masyarakat Papua.
Upaya tersebut, tegas Retno, bukan cuma omongan atau janji. Namun, sudah banyak aksi nyata bermanfaat bagi masyarakat Papua yang dikerjakan pemerintah.
"Bicara hal positif yang kita tampilkan fakta. Misalnya otonomi daerah, bagaimana otonomi daerah berjalan kemudian pembangunan yang dilakukan di sana," ucap Retno.
"Jadi banyak sekali fakta yang kita refill untuk mengimbangi informasi yang tidak bertanggungjawab oleh pihak yang memperjuangkan kemerdekaan papua," pungkas Retno. (Ron/Mar)
Cara Kemlu Tangkal Isu Miring Soal Papua
Menlu menegaskan, menampilkan fakta soal Papua kepada dunia luas sangat penting dilakukan.
Advertisement