Liputan6.com, Pekanbaru - Sebanyak 2.410 personel gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Dinas Pemadam Kebakaran diterjunkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan. Mereka diberi tugas selama 2 pekan untuk menjinakkan titik api yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Riau.
Sebelum diterjunkan, ribuan personel itu menggelar apel persiapan di Lapangan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kamis 10 September 2015 pagi. Kegiatan ini dipimpin langsung Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangiley.
Dalam arahannya, Willem menyatakan, api dan asap dari kebakaran hutan harus sudah bisa tertangani selama 2 pekan, sesuai arahan Presiden Jokowi.
"Ada beberapa tolak ukur yang ditegaskan Presiden. Tolak ukur suksesnya misi kemanusiaan ini adalah tidak ada lagi penderita ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), anak-anak bisa sekolah normal dan bandara dapat beroperasi penuh," kata Willem kepada seluruh pasukan.
Willem mengatakan, pemadaman akan dioptimalkan dari segala sisi, baik darat dan udara. Penanganan ini diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Provinsi Riau, dengan dukungan BNPB.
"Karena pusat yakin, bahwa pemerintah Riau bisa menangani sendiri, sesuai pengalaman sebelumnya," tutur pria yang baru beberapa hari ini dilantik Jokowi.
Usai mengecek kesiapan petugas, Willem menyebutkan, ribuan personel itu terdiri dari TNI AD 10 SSK (Satuan Setingkat Kompi), TNI AU 5 SSK, Polda Riau dan jajaran 5 SSK, Satpol PP 2 SSK. Lalu Polisi Hutan 1 SSK, Pramuka, BPBD, Tagana, Damkar, dan Basarnas.
Dalam apel pasukan hadir pula Plt Gubernur Arsyadjuliandi Rahman, Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI Nurendi, dan Kapolda Riau Brigjen Pol DB Hermawan.
Ribuan personel yang mengikuti apel tampak menggunakan masker, lantaran kabut asap masih menyelimuti udara di Pekanbaru. Setelah gelar pasukan, Kepala BNPB berencana meninjau sejumlah lokasi yang mengalami kebakaran lahan. (Ndy/Rmn)
Hentikan Kabut Asap Riau, 2 Ribu Personel Bermasker Diterjunkan
Kabut asap harus bisa dihentikan dalam 2 pekan.
Advertisement