Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi kembali melakukan lawatan kenegaraan ke luar negeri. Kali ini negara yang dikunjunginya adalah Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Keterangan itu disampaikan Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir. Ada beberapa agenda penting yang dibawa Jokowi dan rombongan dalam kunjungannya ke 3 negara tersebut.
"Kunjungan kenegaraan itu akan dilakukan 5 hari, dari tanggal 11-15 (September 2015)," ujar pria yang kerap disapa Tata di Gedung Kemlu, Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Advertisement
"Tujuan kunjungan ada 4, yatiu meningkatkan kerja sama ekonomi, meningkatkan kerja sama mitra strategis teknik industri, perlindungan WNI karena jumlah WNI di 3 negara itu ada 1,4 juta orang. Terakhir kerja sama ketahanan energi Indonesia," papar dia.
Tata mengatakan saat ini Qatar, UEA, dan Arab Saudi merupakan negara penting. Tak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi seluruh dunia.
"Kalau kita lihat kenapa 3 negara itu penting, total GDP (Gross Domestic Product) 3 negara US$ 1,6 triliun," jelas Tata.
Selain itu, lanjut Tata, 24 persen cadangan minyak dan 18 persen cadangan gas ada di negara tersebut. Hal lain yang menunjukkan betapa kuatnya UEA, Arab Saudi, dan Qatar adalah kondisi politik yang cukup stabil.
Tata menambahkan, dalam lawatan ini, Jokowi dan sejumlah negara Arab akan menandatangani sejumlah perjanjian demi memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia.
"Pertama dengan Qatar ada perjanjian bebas visa diplomat dan dinas, serta kerja sama terkait tindak pidana perdagangan orang antara Indonesia-Qatar, dan UEA serta Arab Saudi," pungkas Tata.
Selain itu, beberapa perusahaan Indonesia juga akan melakukan kesepakatan kerja sama dengan mitranya di tiga negara tersebut. Perusahaan itu antara lain PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL.
"Juga rencana investasi dari Lulu Hypermarket di Indonesia," kata Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana di Istana, Jakarta, Jumat (11/9/2015).
‎
Ia menyatakan kerja sama Indonesia dengan 3 negara itu mencakup dalam bidang ekonomi, investasi, dan perdagangan. Dengan Arab Saudi, nilai perdagangan Indonesia pada 2014 telah mencapai US$ 8,6 miliar dengan nilai investasi di Indonesia mencapai US$ 29,3 juta di paruh pertama tahun 2015.
"‎Sedangkan nilai perdagangan Indonesia dengan PEA (Persatuan Emirat Arab) pada 2014 mencapai US$ 4,25 miliar dengan nilai investasi PEA di Indonesia mencapai US$ 25,365 juta dan Nilai perdagangan Indonesia dan Qatar pada 2014 tercatat sebesar US$ 1,68 miliar dengan sejumlah investasi di Indonesia seperti kepemilikan saham pada Indosat dan QNB-Kesawan," ucap Ari. ‎
Selain itu, hubungan dengan negara-negara Teluk juga akan ditingkatkan melalui kerja sama strategis antara Indonesia dengan Gulf Cooperation Council (GCC).
Untuk itu, Presiden Jokowi dijadwalkan akan menerima kunjungan kehormatan dari Sekjen Gulf Cooperation Council (GCC) selain menerima kunjungan kehormatan Presiden Islamic Development Bank, di Jeddah, Arab Saudi. (Ali/Mut)