Liputan6.com, Solo - Go-Jek di kota Jakarta mendapat tempat di kalangan masyarakat. Warga berbondong-bondong mendaftar menjadi anggota. Hal sama terjadi dengan Get-Jek di Kota Solo.
Lamaran menjadi anggota yang dibuka sejak seminggu terakhir berhasil menyedot 450 pelamar dari beragam kalangan.
“Lamaran ini baru kita buka akhir Agustus lalu. Seminggu ini sudah ada 450 lamaran yang masuk untuk posisi ojek ini, “ jelas CEO Get Jek, Reza Rajasa.
Yang mengejutkan, mayoritas pelamar adalah sarjana strata 1 (S-1). Tak hanya kaum adam, tetapi juga kaum hawa.
“Bahkan pelamar ini juga lulusan dari universitas terkemuka, mulai dari UNS dan UGM, “ tutur Reza.
Dari 450 pelamar itu, sudah tersaring 40 driver freelance Get-Jek. Puluhan driver ini tersebar di wilayah Solo, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri dan Karanganyar.
“Dari 40 driver itu, 5 diantaranya perempuan, “ ujar Reza.
Â
Diakui Reza, meski banyak pelamar dari lulusan S-1, namun kelolosan kualifikasi itu tidak berdasar jenjang pendidikan. Namun, terlebih pada kemampuan menggunakan smarthphone, menjamin keamanan dan kenyamanan berkemudi.
“Tes pertama kita pada pelamar tentunya adalah kemampuan menggunakan teknologi. Karena nanti kan pemesanan ojek mengunakan smartphone. Selain itu juga sepeda motor yang digunakan adalah sepeda motor tahun 2008 ke atas, “ kata Reza.
Reza menjelaskan, jika pelamar ini sudah diterima, maka akan mendapatkan 2 helm, 2 masker, hair mask dan jaket. Menariknya jika para ojek ini juga memberikan sistem bonus. “Nanti kita akan meranking drivernya. Jika 5 bulan dalam top ranks, akan kita beri bonus. “ urai Reza. (Ron/Mar)