Sukses

Cerita Tayeb Sebelum Istri Meninggal dalam Tragedi Mekah

Selama di Mekah istrinya hampir setiap hari menghubunginya dan menanyakan kabar keluarga di Medan.

Liputan6.com, Medan - Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Tayeb akan peristiwa nahas yang menimpa mereka. Meninggalnya Painam Binti Dalio Abdullah dalam tragedi di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi menorehkan duka mendalam.

Tayeb mendengar kabar duka tersebut setelah pihak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Ar-Raudah Tanjung Mulia menyebutkan Painam menjadi korban jiwa akibat jatuhnya crane di Masjidil Haram itu.

"Sebelumnya saya memang ada lihat televisi kalau ada jemaah yang menjadi korban jatuhnya crane di Mekah. Kemudian tadi pagi saya dihubungi oleh KBIH dan memberitahu kalau istri saya menjadi korban dan dinyatakan meninggal," kata Tayeb di rumah duka, Jalan Mangan V, Lingkungan XIII Mabar, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (12/9/2015).

Sambil memegang foto sang istri, Tayeb mengaku tidak mendapatkan firasat apa pun sebelum tragedi menimpa belahan jiwanya itu. Apalagi, selama di Mekah istrinya itu hampir setiap hari menghubunginya dan menanyakan kabar keluarga di Medan.

"Kami di sini sering berkomunikasi dengan Painam, dia sering tanya-tanya kabar keluarga. Dan saya tidak merasakan sedikit pun firasat aneh tentang kejadian ini," ungkap dia.

Anak keempat Tayeb dan Painam, Leni Rianti terlihat lebih tegar menghadapi cobaan ini. Dia bersama keluarganya telah mengikhlaskan kepergian sang ibu, meski jenazah orang yang telah melahirkan dirinya akan dikebumikan di Tanah Suci.

"Kita sudah ikhlas, ibu akan dikebumikan di sana. Nanti malam kami di sini akan menggelar tahlilan dan akan mendoakan ibu dari sini," ujar Leni.

Painam meninggalkan 4 anak dan 9 cucu. Ia berangkat haji bersama rombongan jemaah haji Kloter 8 Embarkasi Medan. Selama haji, Painam hanya didampingi Saparini binti Baharuddin Abdullah, yang merupakan teman sekaligus tetangganya di kawasan Mabar.

3 Korban Asal Medan

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan Imam Mukhair menyebutkan, ada 3 jemaah asal Medan yang menjadi korban tragedi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi.

3 Jemaah haji asal Medan yang menjadi korban jiwa, pertama Masnauli Sijuadil Hasibuan Binti Sijuadil Hasibun rombongan Kloter 9 asal Padang Lawas. Masnauli adalah warga Desa Sisoma Sosa, Medan.

Korban kedua, Painem Dalio Abdullah rombongan Kloter 8. Painem adalah warga Mangan 5 Lingkungan XIII Nomor 58, Medan. Terakhir, adalah Safarini binti Baharudin Abdullah (50) rombongan Kloter 8 asal Medan, alamat Jalan Mangan V, Lingkungan XIII Nomor 36 Mabar.

Selain 3 korban jiwa, ada 2 jemaah lagi asal Medan yang masih dirawat di Rumah Sakit King Fahd, Mekah. Keduanya adalah Dewi Lai Mufi dan Iriani Widya Ningsih.

"Nah, kedua yang dirawat di rumah sakit atas nama Iriani Widya Ningsi Kloter 8 asal Medan, alamatnya di Jalan Sekip Gang Sederhana nomor 14 dan Dewi Lai Mufi, kita belum tahu alamatnya di mana," terang Imam. (Rmn/Ado)