Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat yang tinggal di Pekanbaru, Riau semakin merasakan dampak atas kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di sejumlah kawasan Sumatera dan Kalimantan. Pada Sabtu, 12 September 2014 petang, jarak pandang hanya sebatas 50 meter. Hal ini yang membuat warga panik dan memilih berdiam diri di rumahnya masing-masing.
Parahnya lagi, kabut asap ini sudah mulai memasuki rumah sehingga sulit mencari tempat berlindung untuk mendapat udara segar. Seorang warga, Lindo Novia, merasa sangat khawatir dengan kondisi yang tak kunjung usai ini. Apalagi ia memiliki 2 anak masih kecil yang rentan dengan gangguan pernafasan akibat kebakaran tersebut.
"Kabut asap sudah masuk ke rumah, biasanya belum. Kabut asap yang masuk terlihat dengan jelas," ujar Linda saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (12/9/2015).
Advertisement
Ibu rumah tangga ini juga menuturkan, biasanya pemakaian masker dilakukan warga hanya ketika keluar rumah. Namun lantaran kini asap sudah mulai masuk ke rumah warga, penutup hidung tersebut juga dikenakan saat berada di dalam rumah.
"Tidak dapat anak saya pakaikan masker di rumah. Sebelumnya pakai masker ketika keluar saja. Tidak mungkin meninggalkan Pekanbaru ini, memangnya mau ke mana? Seluruh Sumatera kabarnya juga diselimuti asap," keluh Linda.
Hal senada juga disampaikan Asniwati. Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai guru ini juga mengeluhkan kondisi udara di daerahnya yang semakin terkontaminasi asap. Asniwati juga semakin khawatir setelah mendengar kabar bahwa sudah ada korban tewas akibat kabut asap yang melanda wilayahnya sejak beberapa waktu lalu.
"Apalagi kabarnya kemarin ada anak SD umur 12 tahun meninggal karena menghirup asap ini. Mudah-mudahan tidak terjadi pada anak yang lainnya. Semoga kabut asap cepat hilang di Pekanbaru ini," tutur warga Jalan KH Ahmad Dahlan Pekanbaru tersebut.
Kondisi udara di Pekanbaru semakin buruk sejak petang tadi. Pantauan Liputan6.com di lokasi, jarak pandang yang hanya 50 meter ini mengakibatkan warga memilih tinggal di rumah. Sejumlah gedung yang biasanya tampak dari jauh kini seakan hilang setelah tertutup kabut asap.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sugarin menyatakan titik api di Riau hanya 14. Sementara kabut yang pekat ini masih kiriman dari Sumatera Selatan dan Jambi.
"Pantauan setelit pada pagi tadi, ada sekitar 833 titik panas yang menyebar di 9 provinsi. Paling banyak ada Sumatera Selatan 621 titik, kemudian Jambi 100, Bangka Belitung 45. Sisanya terdapat di Aceh, Sumbar, Lampung, Bengkulu, Kepri dan Riau," ungkap Sugarin. (Gen/Rmn)