Liputan6.com, Jeddah - Presiden Joko Widodo memperoleh penghargaan dari Kerajaan Arab Saudi, Star of the Order of King Abdul Aziz Al-Saud Medal. Penghargaan tertinggi bagi pemimpin negara sahabat ini langsung diberikan oleh Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz Al Saud di Istana Al-Salam Diwan Malaki di Jeddah pada Sabtu (12/9/2015).
Menurut Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, penghargaan ini merupakan Order of Merit atau bentuk apresiasi tertinggi dari Kerajaan Arab Saudi bagi pemimpin negara sahabat. Hal serupa juga pernah diberikan pada Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Perdana Menteri Inggris David Cameron, serta Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
"Medali itu artinya sebuah penghormatan dan sekaligus persahabatan bagi seorang kepala negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia," ujar Pramono Anung dalam siaran persnya dari Istana Raja Faisal, Jeddah, Arab Saudi.
Advertisement
Selain pemberian penghargaan tersebut, apresiasi tinggi dari Kerajaan Arab Saudi ini juga ditunjukkan oleh Raja Salman Bin Abdul Aziz Al Saud sejak awal rombongan Presiden Jokowi tiba di negaranya. Presiden disambut di pintu pesawat oleh Raja Arab Saudi dan adanya jamuan makan siang kenegaraan.
"Sambutan yang diberikan, yang mungkin sangat jarang diberikan Kerajaan Arab Saudi kepada negara-negara lain," kata Pramono.
Pertemuan Bilateral Indonesia-Arab Saudi
Sebelum menerima penghargaan, Presiden memimpin delegasi RI untuk melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Kerajaan Arab Saudi. Dalam pertemuan tersebut Presiden secara langsung mengundang investor dari Arab Saudi untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya dalam sektor infrastruktur.
"Investor Arab Saudi diundang untuk membangun kilang minyak, jalan, pelabuhan, dan berbagai objek bisnis lainnya. Selain itu juga diundang untuk masuk di bidang investasi keuangan," ungkap Pramono.
Pada kesempatan itu lanjut Pramono, Jokowi juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dalam mengelola ibadah haji selama ini, meski masih diperlukan langkah perbaikan atas berbagai kekurangan yang ada. Bahkan, Presiden juga sempat menyinggung nasib 4 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang saat ini terancam dihukum mati oleh Kerajaan Arab Saudi. Jokowi langsung mengajukan permohonan pengampunan kepada Raja Salman.
"Dan raja akan membicarakan secara khusus persoalan tersebut," pungkas Pramono Anung.
Presiden Jokowi dan rombongan sudah tiba di Jeddah, Arab Saudi sejak Jumat 11 September 2015) pukul 18.00 waktu setempat. Para menteri yang mendampingi Presiden antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Alwi Shihab.
Tujuan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Arab Saudi, selain membicarakan mengenai hubungan kerja sama ekonomi dan energi, juga membicarakan mengenai perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri. Arab Saudi merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Timur Tengah. Nilai perdagangan Indonesia dan Arab Saudi pada tahun 2014 mencapai 8,6 miliar dolar AS dengan nilai investasi di Indonesia mencapai 29,3 juta dolar AS pada paruh pertama 2015. (Gen/Ans)