Liputan6.com, Jakarta - Sejak terbakar pada 6 September 2015, kawasan hutan di Gunung Papandayan di Garut, Jawa Barat masih membara hingga kini. Areal pertanian milik warga pun terancam turut dilalap si jago merah.
Seperti dipaparkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dadi Zakaria. "Sampai saat ini masih menyala, terlihat masih ada asap tebal, jadi belum padam," kata Dadi, Minggu (13/9/2015).
Dia mengatakan, luas lahan hutan yang terbakar diperkirakan mencapai 150 hektare lebih. "Kita belum konfirmasi lagi dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) berapa luas lahan yang terbakar. Diperkirakan sudah lebih 150 hektare," tutur dia.
Ia mengatakan, BPBD bersama tim gabungan lainnya telah berupaya memadamkan api di tengah hutan itu secara manual. Pemadaman dilakukan dengan membuat sekat lalu kobaran api dipadamkan dengan cara dipukul-pukul.
"Lokasinya sangat jauh, ditempuh dengan perjalanan 2 jam dari parkir pintu utama Papandayan, medannya juga sangat berat, cara pemadamannya kami lakukan secara manual," ujar Dadi.
Api diduga berasal dari Pondok Saladah kemudian angin kencang menyebarkannya ke ranting-ranting kering sehingga kebakaran meluas ke sejumlah blok.
"Sekarang kan lagi kemarau, terus angin kencang, sehingga kebakaran terus meluas, sementara kebakaran masih berada di kawasan BKSDA," pungkas Dadi. (Ant/Ndy/Ado)
Sepekan Membara, Hutan di Gunung Papandayan Masih Terbakar
Areal pertanian milik warga yang berada di sekitar Gunung Papandayan kini pun terancam turut dilalap si jago merah.
Advertisement