Liputan6.com, Palembang - Pekatnya kabut asap di Sumatera Selatan (Sumsel) turut mempengaruhi jumlah penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk menangani penderita ISPA, Pemprov Sumsel memerintahkan rumah sakit (RS) dan puskesmas untuk siaga 24 jam.
Diungkapkan Mukti Sulaiman, Sekda Pemprov Sumsel, pihaknya akan segera membuat surat kepada bupati/walikota dan direktur dumah sakit daerah di Sumsel untuk siaga selama kabut asap terjadi.
"Puskesmas dan rumah sakit harus siaga 24 jam, warga bisa terserang ISPA malam hari. Teknisnya nanti buat surat ke bupati dan direktur RS dan tembusan ke puskesmas, jadi 7 hari masa kerja. Kalau sekarang memang ada peningkatan sedikit," ujar Mukti kepada Liputan6.com, Minggu (13/9/2015).
Advertisement
Selain itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel untuk membagikan sebanyak 250 ribu masker yang akan disebarkan ke tiap dinkes kabupaten/kota di Sumsel.
Untuk memaksimalkan siaga 24 jam, tiap RS maupun puskesmas harus menyiagakan dokter tanpa ada kekosongan petugas kesehatan. Saat ini, masih akan dipetakan, tingkat kebutuhan petugas kesehatan di daerah mana yang tinggi.
"Kita perintahkan Kadinkes Sumsel dan kabupaten/kota untuk memetakan petugas kesehatan. Jadi mana yang kosong dan padat, bisa digeser. Jadi, tidak ada kekosongan dokter baik di RS maupun puskesmas 7 hari 24 jam hingga turun hujan. Sedangkan untuk obat-obatan sudah cukup," pungkas Mukti. (Ado/Ali)