Liputan6.com, Jakarta - Gesekan antara pengemudi ojek online dengan ojek pangkalan masih belum bisa ditangkal sepenuhnya. Pengemudi Go-Jek dan ojek pangkalan kembali terlibat bentrok di Tanah Abang, Jakarta pada Jumat 11 September 2015. Hal ini pun turut mendapatkan perhatian dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian.
Dia mengklaim, jajarannya terus menyosialisasikan kepada para pengemudi ojek pangkalan bahwa beralihnya penumpang ke ojek online lantaran masyarakat membutuhkan alat transportasi yang aman, nyaman, dan murah.
"Masyarakat akan memilih tentunya, layanan yang lebih baik, nyaman, aman, dan murah. Kalau angkutan tak memiliki kriteria itu, dia akan tersingkir sendirinya dari masyarakat," kata Tito di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat pada Minggu 13 September 2015.
Karena itu, Tito pun menganjurkan para ojek pangkalan untuk mengikuti kebutuhan pasar dan terus berbenah diri meningkatkan daya saing. Contoh termudah, menurut dia, yakni dengan turut memanfaatkan kemajuan teknologi.
"Kami lakukan sosialisasi agar teman-teman ojek pangkalan bisa memanfaatkan teknologi seperti ojek online, contohnya Go-Jek dan memberikan keamanan serta kenyamanan," ujar Tito.
Ia menambahkan, jika kepolisian menuruti desakan pihak-pihak yang kontra atas kehadiran Go-Jek dengan berlandasan hukum Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dapat berimbas pada nasib tukang ojek pangkalan. Mereka akan turut ditindak, tak cuma para pengemudi ojek online. Pasalnya undang-undang tersebut tidak mengatur tentang angkutan umum roda dua ini.
"Kalau Go-Jek kita tindak, ojek pangkalan juga harusnya ditindak. Padahal masyarakat membutuhkan ojek roda dua, oleh karena itu kami juga minta agar aturan mengenai transportasi umum disempurnakan agar bisa mengakomodir," pungkas Tito. (Ndy/Mvi)
Pesan Kapolda Metro untuk Ojek Pangkalan Agar Mampu Saingi Go-Jek
Pengemudi Go-Jek dan ojek pangkalan kembali terlibat bentrok di Tanah Abang, Jakarta pada Jumat 11 September 2015.
Advertisement