Sukses

Ahok Tak Gusur PKL Karang Anyar Asal Tak Bikin Macet dan Banjir

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingin mendengar tuntutan warga yang akan berdemo.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana penggusuran kios pedagang di kawasan Karang Anyar, Jakarta Pusat, membuat para pedagang bereaksi. Mereka akan berdemo di Balaikota dan DPRD DKI Jakarta.

Terkait hal ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingin mendengar tuntutan warga yang akan berdemo. Dia ingin tahu apa yang membuat mereka menolak penertiban.

"Kita lihat dulu masalahnya apa. Makanya saya bilang sama Walikota, selama dagangannya itu tidak di atas saluran air yang buat banjir tergenang, ya sudah biarkan saja. Selama enggak buat macet biarkan saja. Toh, ekonomi lagi susah pelanggaran sudah belasan tahun puluhan tahun," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (14/9/2015).

Mantan Bupati Belitung Timur itu meminta Walikota tidak menggusur siapapun sebelum ditentukan relokasi mereka. Sehingga mereka tetap bisa berdagang meski lokasi berdagang tidak sama.

"Saya tidak ingin ada orang usaha belasan tahun, puluhan tahun lalu bangkrut karena dipindahkan. Tapi saya juga tidak ingin gara-gara sekelompok orang ambil untung sebagian kecil lalu Jakarta rugi ratusan miliar atau triliun karena banjir," jelas Ahok.

Menurut Ahok, para pedagang juga harus mengerti posisi mereka saat menjajakan dagangannya. Mereka harus sadar berapa kerugian yang harus ditanggung karena toko sepi saat dilanda banjir.

"Kalau alirannya enggak bagus tergenang banjir, kamu bisa buka toko enggak? Seminggu dua minggu ruginya berapa banyak? Bukan cuma rugi 47 pedagang. Nah itu kita minta Walikota harus bisa menilai," imbuh Ahok

"Tapi umumnya yang kita bongkar itu saluran bawah dah mampet. Dia bangun semua kios dan nembak semua kios di atas saluran. Itu saja. Dah terlalu banyak yang main," tutup Ahok. (Sun/Mut)