Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 33 desa di Daerah Istimewa Yogyakarta, berpotensi diterjang tsunami. Hal itu berdasarkan pemetaan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada 2012.
Nah, prediksi berdasarkan pemetaan BPBD tersebut mencuri perhatian banyak pembaca portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com, terutama di kanal News sepanjang Senin 14 September 2015.
Sementara 4 berita lainnya, terutama perkembangan terbaru mengenai calon haji Indonesia yang menjadi korban crane jatuh di Mekah, Arab Saudi, turut menyedot perhatian pembaca.
Selengkapnya Top 5 News...
1. 33 Desa di Yogyakarta Berpotensi Diterjang Tsunami
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berada di selatan Pulau Jawa menjadi wilayah yang dinilai berpotensi diterjang tsunami. Ada 33 desa di tiga kabupaten yang diminta waspada terhadap bencana ini.
Hal itu berdasarkan pemetaan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada 2012. Dalam kajiannya, ada 33 desa yang diasumsikan digoyang gempa 8 skala Richter, sehingga memicu terjadinya gelombang tsunami dengan ketinggian 11 meter.
Asumsi tersebut memiliki potensi terjangan air mencapai 2 sampai 3 kilometer dari bibir pantai.
"Pemetaan kami ada 3 kabupaten, yaitu di Kulonprogo ada 10 desa di 3 kecamatan. Bantul ada 5 desa di 3 kecamatan dan Gunungkidul ada 18 desa dari 6 kecamatan," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY Heri Siswanto dalam jumpa pers "Workshop Penguatan UPT BMKG dan BPBD di Kantor BMKG, Yogyakarta, Senin (14/9/2015).
Selengkapnya...
2. Sabda Raja atas Tragedi Mekah
Gamis putih dikenakan sang Raja untuk berkeliling menyapa satu per satu pasien di Rumah Sakit Al-Noor, Mekah, Arab Saudi. Sejumlah pejabat tampak mendampinginya.
Salman bin Abdul Aziz Al Saud, pemimpin Arab Saudi yang dinobatkan pada 23 Januari 2015 itu tak canggung memberikan senyum dan jabatan tangan kepada mereka yang tergolek lemah di ranjang rumah sakit. Sesekali mimik khawatir nampak di air mukanya.
Sebuah tragedi baru saja terjadi Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi pada Jumat 11 September 2015. Kala itu, sebuah alat berat berupa crane tiba-tiba tumbang di salah satu lokasi ibadah haji tersebut. Dan menimpa para jemaah yang sedang beribadah menghadap Kabah.
Setidaknya 170 orang wafat dalam tragedi nahas tersebut. Dan melukai 230 orang lainnya.
Cuaca buruk, hujan lebat, dan angin kencang dipercaya menjadi salah satu faktor utama penyebab kecelakaan tersebut.
Namun Raja Salman tak puas. Dia bersumpah akan menguak apa sesungguhnya yang menyebabkan tumbangnya crane tersebut.
"Kami akan menginvestigasi penyebabnya dan setelah itu akan mengumumkan hasil penyelidikan pada publik," kata Raja Salman, seperti diungkap kantor berita Saudi Press Agency yang dikutip Liputan6.com dari BBC, Minggu (13/9/2015).
Selengkapnya...
3. Komplotan Bocah Bercelurit Beraksi di Car Free Day
Aksi komplotan preman bocah bercelurit mengundang perhatian warga di lokasi Car Free Day, Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Polisi pun menangkap salah satu anggota preman cilik yang masih berusia 8 tahun.
Selengkapnya...
4. Jemaah Indonesia Wafat Akibat Crane Jatuh Bertambah Menjadi 10
Jemaah calon haji asal Indonesia yang menjadi korban meninggal musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Arab Saudi bertambah. Dari semula berjumlah 7 anggota jemaah, kini menjadi 10 orang.
Hal ini diungkapkan Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat di Kantor Daker Mekah, Arab Saudi saat jumpa pers, Senin (14/9/2015) pukul 04.30 WAS.
Ketiga korban meninggal yang sudah teridentifikasi ini bukan dari jemaah yang luka. Ketiga jemaah tersebut merupakan korban baru yang sebelumnya dinyatakan hilang.
3 Jemaah yang wafat tersebut atas nama: Sriyana Marjo Sihono, asal embarkasi Solo (SOC 27), Masadi Saiman Tarimin asal embarkasi Surabaya (SUB 38), dan Siti Rukayah Abdus Somad Dasimon dari embarkasi Surabaya (SUB 39).
Selengkapnya...
5. Kegembiraan Warga Pekanbaru Sambut Hujan Hapus Kabut Asap
Hujan lebat jatuh dari langit Pekanbaru, Riau petang tadi. Air hujan ini bak oase di tengah kabut asap yang menyelimuti seluruh kota.
Alhamdulillah, kalimat itu banyak meluncur dari mulut warga. Hujan ini diyakini mampu mengusir kabut yang menelan kota dalam beberapa pekan terakhir. Riau dilanda kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
"Alhamdulillah Ya Allah, Engkau telah menurunkan rahmat-Mu dengan hujan ini. Hanya Engkau yang bisa mengusir kabut asap pekat dari kota kami ini," kata seorang warga bernama Dodi Ferdian yang terjebak hujan lebat di Kantor Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Senin (14/9/2015).
Selengkapnya...
(Ans/Dan)